"Apabila Allah menolong kamu, tidak ada yang akan sanggup mengalahkan kamu dan menghinakan kamu. Maka siapakah yang akan menolongmu setelah pertolongan Allah??Dan kepada Allahlah orang yang beriman hendaknya bertawakal."
----------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 31 Oktober 2008

SEBUAH FENOMENA

Kalau kita lihat pemberitaan di layar TV, akhir-akhir ini ada dua fenomena yang cukup menarik untuk kita ambil hikmahnya. PEristiwa pertama tentang seorang lelaki yang menikah dengan gadis berusia 12 tahun. Banyak komentar yang kebanyakan menghujat kelakuan lelaki tersebut. Ada yang menyebut pedofilia, tidak menghargai hak anak yang masih dalam masa bermain, macam-macamlah. Sampai ada juga yang menuntut lelaki tersebut untuk menceraikan si gadis kecil yang sudah terlanjur dinikahinya. Disini saya tidak akan membahasnya dari segi setuju atau tidak setuju, juga tidak dari aspek fikihnya. Saya hanya tergelitik untuk membandingkannya dengan satu fenomena yang begitu kontrasnya.
Tentang beredarnya video dua sejoli pelajar SLTP yang sedang berhubungan layaknya suami istri. Dua pelajar SLTP yang belum menikah berhubungan suami istri. Jelas semua pihak juga setuju kalau itu menunjukan degradasi moral sebagian generasi muda bangsa ini. SEbuah fenomena yang sebenarnya bukan sekali ini saja terjadi. Tetapi Menjadi menarik karena beritanya bersamaan dengan pemberitaan pernikahan dini diatas.
Kalau anda sebagai orang tua, lebih memalukan mana antara gadis muda anda dinikahi secara resmi oleh seorang lelaki dibandingkan gadis anda melakukan zina dengan sesama remaja? Tentu anda akan memilih putri anda dinikahi secara resmi, walaupun masih 'muda'. Meskipun hasil akhirnya putri anda sama-sama dinikahi, tetapi jika diawali dengan zina tentu akan terasa lebih 'memalukan'.
Kalau kita lihat dari sisi si lelaki. Menurut anda lebih bejat mana antara lelaki yang menggauli gadis kecil di luar nikah dengan lelaki yang menikahi gadis yang masih kecil, walaupun dua-duanya sudah baligh ?? Tentu lebih tidak bertanggung jawab orang yang menggauli gadis di luar nikah.
Wallohu'alam....

KETIMPANGAN

Menurut anda apa sih yang dimaksud timpang?Timpang ya tidak seimbang, tidak adil. Pilih kasih terhadap teman, juga timpang,. Mengejar dunia tanpa mempedulikan akhirat juga timpang. Beribadah terus dan hanya mengharap belas kasihan orang untuk masalah rizki juga timpang. Para workaholik yang hanya mementingkan kerja tanpa mempedulikan keluarga juga timpang. Orang-orang yang hanya mengejar hak tanpa mengerjakan kewajiban juga timpang. Orang yang selalu menuntut pihak lain untuk melakukan kewajiban tapi tidak memenuhi haknya juga timpang. Termasuk pada diri sendiri.

Astaghfirullohal'adhim...Akhir-akhir ini saya termasuk orang yang timpang dan tidak adil pada diri sendiri. Memforsir diri dengan seabrek pekerjaan, tapi tidak memperhatikan hak-hak badan. Makan tidak teratur, istirahat kurang, tidak memenuhi hak otak untuk refreshing, tidak memenuhi hak qolbu untuk mendekatkan diri padaNya,....TIdak heran jika alarm tubuh ini mulai memberikan sinyal memprotes perlakuan saya pada diri sendiri.RUpanya ritme hidup saya sudah melebihi ambang toleransi tubuh ini. Maafkan aku wahai tubuhku.

Ketidakadilan itu sebenarnya sering sekali saya lakukan. Alasan saya??? Seperti biasa " lha mau bagaimana lagi, kondisi mengharuskan saya seperti itu". Seolah-olah tidak ada orang lain lagi yang mengerjakannya. Seolah-olah hanya diri ini yang berkewajiban untuk menyelesaikannya. Seolah-olah diri dan tubuh ini adalah super woman yang bisa diperlakukan semau saya...

Menjadi orang perfectionist acapkali membebani diri, mewajibkan diri untuk melakukan segalanya, kata "harus" tidak pernah lepas dari kamus hidup saya untuk target yang saya tetapkan sendiri.

Terkadang saya lupa bahwa "tidak ada yang sempurna keculai Yang Maha Sempurna". Astaghfirulloh....ampuni diri ini Robbi.