"Apabila Allah menolong kamu, tidak ada yang akan sanggup mengalahkan kamu dan menghinakan kamu. Maka siapakah yang akan menolongmu setelah pertolongan Allah??Dan kepada Allahlah orang yang beriman hendaknya bertawakal."
----------------------------------------------------------------------------------------

Kamis, 18 September 2008

Sebait Rindu untuk Jogjaku

Jogja...
Selaksa asa pernah kusemai disana
Segala likunya tlah membawaku seperti adanya
Manusia...dengan derai tawa juga airmata

Jogjaku...
Setiap sudutmu mengukir rindu
Secuil hatiku tlah menyatu dalam adamu

Berat langkah saat takdirnya...
mengharuskan kaki kearah yang berbeda.

Jogjaku...
Nantikan aku melabuhkan rindu
dalam damai dekapmu...


Kota Satria, bulan ke-7

Selasa, 16 September 2008

MENJELANG "KETIKA CINTA BERTASBIH"

Malam Senin, tanggal 15 bulan ini sebuah stasiun TV swasta menyiarkan secara langsung audisi pemilihan pemeran utama Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Dari lima pemeran utama yang berhasil terpilih, hanya satu orang yang berasal dari latar belakang artis. Alice Norin berhasil terpilih sebagai pemeran Elliana. Dalam cerita novelnya Elliana adalah seorang artis yang cukup dekat dengan tokoh utama KCB, Azzam. Sedangkan keempat pemeran utama lain yang masing-masing akan berperan sebagai Azzam, Furqon, Anna, dan Husna tidak berasal dari kalangan artis.

Sebagai konsumen yang sudah membaca cerita dalam versi novelnya, terus terang saya sedikit kecewa dengan hasil pemilihan tersebut. Tentang Alice Norin kalau dilihat dari actingnya memang paling cocok sebagai pemeran Elliana, kelihatan ngartis tapi tidak mengurangi kesan bersahabat dengan tokoh Azzam. Tentang pemeran Azzam, dari acting yang diperlihatkan nampaknya M.Azzam yang paling bagus penjiwaannya. Tetapi melihat ketawadhu'an M. Kholidi Abadil, saya bisa memahami ketika akhirnya dewan juri memilih Kholidi sebagai pemenangnya.



Yang membuat saya bertanya-tanya adalah pemeran Husna. Dalam novelnya digambarkan bahwa Husna, adik tokoh utama Azzam adalah seorang penulis buku sekaligus dosen di sebuah Universitas di Kota Solo. Dalam novelnya Kang Abik menggambarkan tokoh HUsna sebagai seorang yang cerdas, SMART tetapi dari segi fisik tidak begitu cantik. Agak gemuk, tidak begitu tinggi dan sedikit hitam. Tapi tokoh yang akan memerankannya tidak kalah cantik dengan pemeran Anna, berpostur tinggi, ramping. Hehe....Tapi apapun saya yakin dewan juri tidak asal begitu saja memilih para calon pemeran KCB ini. Apalagi disana juga ada Kang Abik, penulis novel yang bakal diangkat ke layar lebar tersebut.
Kabarnya Film Layar Lebar yang diangkat dari novel laris karya Kang Abik tersebut akan mulai proses shooting akhir tahun 2008 ini. Akankah Film KCB bakal memecahkan rekor film pendahulunya yang juga diangkat dari Novel Kang Abik: Ayat-Ayat Cinta ? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Sebagai konsumen saya hanya berharap semoga cerita filmnya tidak memudarkan nilai yang ditawarkan dalam versi novelnya. Nilai-nilai keislaman yang kental mewarnai setiap novel Kang Abik, semoga tidak menjadi luntur saat ceritanya diangkat melalui layar lebar. JUstru sebaliknya saya berharap munculnya film KCB akan menjadi salah satu sarana membuminya Syariat Islam. Amien... Wallohua'lam.

Selasa, 02 September 2008

ROMANTIC HOUSE DALAM MEMORY

Alhamdulillah...kita masih bisa berjumpa dengan bulan yang mulia, Ramadhan.Marhaban ya Ramadhan...semoga Alloh memuliakan kita.Amien..
Kisah hidup tanpa listrik kami akhirnya terlewati sudah. Kemarin sore, bertepatan dengan hari kedua Ramadhan 1429 H kami resmi pindah ke rumah baru. Subhanalloh, kami mendapat tempat yang lebih baik Insyaalloh. Walaupun aku sempat juga bermalem sendirian bergelap-gelapan. Buka puasa sendiri, makan sahur sendiri. Hiks..Ternyata kehadiran teman bisa meningkatkan selera makan lho. Bener!! Biarpun hanya makan dengan tempe goreng kalau ada temannya, tetap lebih nikmat dibandingkan dengan makan ayam atau ikan tapi sendirian. Rasanya gimana gitu..Mungkin karena ada satu bumbu yang tidak kita dapatkan saat makan sendiri, yaitu bumbu cinta..Hehehe. Pantesan saja ibuku bilang kalau ada aku di rumah makan jadi terasa enak. Mungkin karena cinta beliau yang demikian besar padaku. Subhanalloh, I love u my mom..
Oh ya dilanjutkan lagi ceritanya ya..
Alhamdulillah proses kami pindahan dimudahkan. Awalnya kami bingung dimana mencari pick up yang mau mengangkut barang-barang kami. Habis dipikr-pikir kami nggak sanggup ngangkut berdua pakai motor dalam kondisi puasa seperti ini. Bertanya sama beberapa teman yang lebih lama di Purwokerto, nggak ada yang tahu dimana mendapat pick up sewaan. Sehabis ambil motor "invetaris" dari PakWastu, kami lihat ada pick up park di depan sebuah rumah, yang tak tahunya gudang beras. Dengan gaya lugu, kami ketok aja pintunya. Alhamdulillah bapaknya baik hati. Biarpun tidak biasa disewakan, Beliau mau juga menantar kami pindahan. Apa tampak kami memelas ya?? Yang pasti ini kemudahan dari Alloh. Malahan Beliau tidak mau pasang tarif, katanya "terserah mba nya saja adanya berapa". Hehe jadi tidak enak juga nih, orangnya terlalu baik.
Semalem kami sudah tidur di rumah baru. alhamdulillah kami merasa nyaman. Walaupun daerahnya cukup sepi, maklum di perumahan. TIdak seperti di perkampungan tempat biasa kos. Kalau di perkampungan mah pagi-pagi pasti ada saja orang lewat, anak-anak berangkat sekolah, anak tetangga nangis, ibu-ibu pergi mencuci di kali. tak pernah sepi..
Semoga saja tempat yang baru ini membuat kami menjadi lebih baik, dan membawa keberkahan bagi kami. Amien. Have a nice day...