"Apabila Allah menolong kamu, tidak ada yang akan sanggup mengalahkan kamu dan menghinakan kamu. Maka siapakah yang akan menolongmu setelah pertolongan Allah??Dan kepada Allahlah orang yang beriman hendaknya bertawakal."
----------------------------------------------------------------------------------------

Kamis, 13 November 2008

KEBIJAKAN

Dimanapun kita berada kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya kebijakan. Entah itu kebijakan di tingkat keluarga, tingkat desa, tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi maupun kebijakan negara. SEmakin tinggi hirarki institusi maka kebijakan tersebut akan semakin besar artinya karena yang dipertaruhkan bukan hanya kepentingan sendiri tapi juga kepentingan orang banyak yang ada di institusi itu sendiri.
Awalnya saya mengira intervensi kepentingan pribadi pada kebijakan institusi hanya terjadi pada orang-orang yang memang nuraninya sudah tercemari, orang-orang yang sudah tidak punya lagi istilah ketulusan dalam kamus hidupnya. Pendek kata orang-orang yang layak mendapat predikat aktor KKN saja. Bagaimana tidak dia tega mempertaruhkan nasib orang-orang yang seharusnya dia perjuangkan nasibnya, hanya karena iming-iming keuntungan pribadi yang ujung-ujungnya kembali pada masalah klasik-UANG.
HAl seperti itulah yang kemudian membuat saya punya image negatif pada orang yang meraih sesuatu-entah itu jabatan ataupun peluang- karena faktor kedekatan dengan orang dalam. Bukankah itu berarti menutup peluang bagi orang lain yang meski punya potensi tapi tidak punya koneksi? Itu sama saja bahwa nantinya sebuah jabatan maupun peluang hanya akan dimiliki oleh kelompok itu-itu saja. Yang jadi pejabat, ya orang-orang dekat pejabat. Yang jadi dokter ya anak-anaknya para dokter. Yang bisa berkembang ya hanya orang-orang yang dekat dengan pimpinan. Sementara orang-orang lain yang sebenarnya punya potensi, harus terkalahkan hanya karena kebetulan keluarganya bukan pejabat, atau karena tidak punya uang untuk suap atau karena kebetulan tidak satu "kelompok" dengan pimpinan. IRONIS!!! Itukah yang disebut keadilan?Menurut saya itu lebih tepat disebut kebijakan yang tidak bijak.
Seorang teman, senior saya pernah berkata bahwa hubungan interpersonal atau pertemuan informal bisa menjadi jalan munculnya kebijakan. Sebagai uslub pendekatan atau lobying saya sepakat. Tetapi ketika itu sudah menjadi toriqoh sepertinya ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam mindset kita.
Yang kemudian saya pertanyakan apa gunanya peraturan, jika semuanya akan fine hanya dengan kedekatan dengan pimpinan ?
Setelah terjun ke dunia kerja, saya paham bahwa di dunia kerja selain kepandaian akademik atau prestasi kerja yang namanya HAM juga sangat penting. Tetapi saya tidak sepakat kalau HAM menjadi satu-satunya penilaian. Apalagi jika yang dimaksud HAM, adalah hubungan dengan pimpinan. Wallohua'lam...

Jumat, 31 Oktober 2008

SEBUAH FENOMENA

Kalau kita lihat pemberitaan di layar TV, akhir-akhir ini ada dua fenomena yang cukup menarik untuk kita ambil hikmahnya. PEristiwa pertama tentang seorang lelaki yang menikah dengan gadis berusia 12 tahun. Banyak komentar yang kebanyakan menghujat kelakuan lelaki tersebut. Ada yang menyebut pedofilia, tidak menghargai hak anak yang masih dalam masa bermain, macam-macamlah. Sampai ada juga yang menuntut lelaki tersebut untuk menceraikan si gadis kecil yang sudah terlanjur dinikahinya. Disini saya tidak akan membahasnya dari segi setuju atau tidak setuju, juga tidak dari aspek fikihnya. Saya hanya tergelitik untuk membandingkannya dengan satu fenomena yang begitu kontrasnya.
Tentang beredarnya video dua sejoli pelajar SLTP yang sedang berhubungan layaknya suami istri. Dua pelajar SLTP yang belum menikah berhubungan suami istri. Jelas semua pihak juga setuju kalau itu menunjukan degradasi moral sebagian generasi muda bangsa ini. SEbuah fenomena yang sebenarnya bukan sekali ini saja terjadi. Tetapi Menjadi menarik karena beritanya bersamaan dengan pemberitaan pernikahan dini diatas.
Kalau anda sebagai orang tua, lebih memalukan mana antara gadis muda anda dinikahi secara resmi oleh seorang lelaki dibandingkan gadis anda melakukan zina dengan sesama remaja? Tentu anda akan memilih putri anda dinikahi secara resmi, walaupun masih 'muda'. Meskipun hasil akhirnya putri anda sama-sama dinikahi, tetapi jika diawali dengan zina tentu akan terasa lebih 'memalukan'.
Kalau kita lihat dari sisi si lelaki. Menurut anda lebih bejat mana antara lelaki yang menggauli gadis kecil di luar nikah dengan lelaki yang menikahi gadis yang masih kecil, walaupun dua-duanya sudah baligh ?? Tentu lebih tidak bertanggung jawab orang yang menggauli gadis di luar nikah.
Wallohu'alam....

KETIMPANGAN

Menurut anda apa sih yang dimaksud timpang?Timpang ya tidak seimbang, tidak adil. Pilih kasih terhadap teman, juga timpang,. Mengejar dunia tanpa mempedulikan akhirat juga timpang. Beribadah terus dan hanya mengharap belas kasihan orang untuk masalah rizki juga timpang. Para workaholik yang hanya mementingkan kerja tanpa mempedulikan keluarga juga timpang. Orang-orang yang hanya mengejar hak tanpa mengerjakan kewajiban juga timpang. Orang yang selalu menuntut pihak lain untuk melakukan kewajiban tapi tidak memenuhi haknya juga timpang. Termasuk pada diri sendiri.

Astaghfirullohal'adhim...Akhir-akhir ini saya termasuk orang yang timpang dan tidak adil pada diri sendiri. Memforsir diri dengan seabrek pekerjaan, tapi tidak memperhatikan hak-hak badan. Makan tidak teratur, istirahat kurang, tidak memenuhi hak otak untuk refreshing, tidak memenuhi hak qolbu untuk mendekatkan diri padaNya,....TIdak heran jika alarm tubuh ini mulai memberikan sinyal memprotes perlakuan saya pada diri sendiri.RUpanya ritme hidup saya sudah melebihi ambang toleransi tubuh ini. Maafkan aku wahai tubuhku.

Ketidakadilan itu sebenarnya sering sekali saya lakukan. Alasan saya??? Seperti biasa " lha mau bagaimana lagi, kondisi mengharuskan saya seperti itu". Seolah-olah tidak ada orang lain lagi yang mengerjakannya. Seolah-olah hanya diri ini yang berkewajiban untuk menyelesaikannya. Seolah-olah diri dan tubuh ini adalah super woman yang bisa diperlakukan semau saya...

Menjadi orang perfectionist acapkali membebani diri, mewajibkan diri untuk melakukan segalanya, kata "harus" tidak pernah lepas dari kamus hidup saya untuk target yang saya tetapkan sendiri.

Terkadang saya lupa bahwa "tidak ada yang sempurna keculai Yang Maha Sempurna". Astaghfirulloh....ampuni diri ini Robbi.

Kamis, 18 September 2008

Sebait Rindu untuk Jogjaku

Jogja...
Selaksa asa pernah kusemai disana
Segala likunya tlah membawaku seperti adanya
Manusia...dengan derai tawa juga airmata

Jogjaku...
Setiap sudutmu mengukir rindu
Secuil hatiku tlah menyatu dalam adamu

Berat langkah saat takdirnya...
mengharuskan kaki kearah yang berbeda.

Jogjaku...
Nantikan aku melabuhkan rindu
dalam damai dekapmu...


Kota Satria, bulan ke-7

Selasa, 16 September 2008

MENJELANG "KETIKA CINTA BERTASBIH"

Malam Senin, tanggal 15 bulan ini sebuah stasiun TV swasta menyiarkan secara langsung audisi pemilihan pemeran utama Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Dari lima pemeran utama yang berhasil terpilih, hanya satu orang yang berasal dari latar belakang artis. Alice Norin berhasil terpilih sebagai pemeran Elliana. Dalam cerita novelnya Elliana adalah seorang artis yang cukup dekat dengan tokoh utama KCB, Azzam. Sedangkan keempat pemeran utama lain yang masing-masing akan berperan sebagai Azzam, Furqon, Anna, dan Husna tidak berasal dari kalangan artis.

Sebagai konsumen yang sudah membaca cerita dalam versi novelnya, terus terang saya sedikit kecewa dengan hasil pemilihan tersebut. Tentang Alice Norin kalau dilihat dari actingnya memang paling cocok sebagai pemeran Elliana, kelihatan ngartis tapi tidak mengurangi kesan bersahabat dengan tokoh Azzam. Tentang pemeran Azzam, dari acting yang diperlihatkan nampaknya M.Azzam yang paling bagus penjiwaannya. Tetapi melihat ketawadhu'an M. Kholidi Abadil, saya bisa memahami ketika akhirnya dewan juri memilih Kholidi sebagai pemenangnya.



Yang membuat saya bertanya-tanya adalah pemeran Husna. Dalam novelnya digambarkan bahwa Husna, adik tokoh utama Azzam adalah seorang penulis buku sekaligus dosen di sebuah Universitas di Kota Solo. Dalam novelnya Kang Abik menggambarkan tokoh HUsna sebagai seorang yang cerdas, SMART tetapi dari segi fisik tidak begitu cantik. Agak gemuk, tidak begitu tinggi dan sedikit hitam. Tapi tokoh yang akan memerankannya tidak kalah cantik dengan pemeran Anna, berpostur tinggi, ramping. Hehe....Tapi apapun saya yakin dewan juri tidak asal begitu saja memilih para calon pemeran KCB ini. Apalagi disana juga ada Kang Abik, penulis novel yang bakal diangkat ke layar lebar tersebut.
Kabarnya Film Layar Lebar yang diangkat dari novel laris karya Kang Abik tersebut akan mulai proses shooting akhir tahun 2008 ini. Akankah Film KCB bakal memecahkan rekor film pendahulunya yang juga diangkat dari Novel Kang Abik: Ayat-Ayat Cinta ? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Sebagai konsumen saya hanya berharap semoga cerita filmnya tidak memudarkan nilai yang ditawarkan dalam versi novelnya. Nilai-nilai keislaman yang kental mewarnai setiap novel Kang Abik, semoga tidak menjadi luntur saat ceritanya diangkat melalui layar lebar. JUstru sebaliknya saya berharap munculnya film KCB akan menjadi salah satu sarana membuminya Syariat Islam. Amien... Wallohua'lam.

Selasa, 02 September 2008

ROMANTIC HOUSE DALAM MEMORY

Alhamdulillah...kita masih bisa berjumpa dengan bulan yang mulia, Ramadhan.Marhaban ya Ramadhan...semoga Alloh memuliakan kita.Amien..
Kisah hidup tanpa listrik kami akhirnya terlewati sudah. Kemarin sore, bertepatan dengan hari kedua Ramadhan 1429 H kami resmi pindah ke rumah baru. Subhanalloh, kami mendapat tempat yang lebih baik Insyaalloh. Walaupun aku sempat juga bermalem sendirian bergelap-gelapan. Buka puasa sendiri, makan sahur sendiri. Hiks..Ternyata kehadiran teman bisa meningkatkan selera makan lho. Bener!! Biarpun hanya makan dengan tempe goreng kalau ada temannya, tetap lebih nikmat dibandingkan dengan makan ayam atau ikan tapi sendirian. Rasanya gimana gitu..Mungkin karena ada satu bumbu yang tidak kita dapatkan saat makan sendiri, yaitu bumbu cinta..Hehehe. Pantesan saja ibuku bilang kalau ada aku di rumah makan jadi terasa enak. Mungkin karena cinta beliau yang demikian besar padaku. Subhanalloh, I love u my mom..
Oh ya dilanjutkan lagi ceritanya ya..
Alhamdulillah proses kami pindahan dimudahkan. Awalnya kami bingung dimana mencari pick up yang mau mengangkut barang-barang kami. Habis dipikr-pikir kami nggak sanggup ngangkut berdua pakai motor dalam kondisi puasa seperti ini. Bertanya sama beberapa teman yang lebih lama di Purwokerto, nggak ada yang tahu dimana mendapat pick up sewaan. Sehabis ambil motor "invetaris" dari PakWastu, kami lihat ada pick up park di depan sebuah rumah, yang tak tahunya gudang beras. Dengan gaya lugu, kami ketok aja pintunya. Alhamdulillah bapaknya baik hati. Biarpun tidak biasa disewakan, Beliau mau juga menantar kami pindahan. Apa tampak kami memelas ya?? Yang pasti ini kemudahan dari Alloh. Malahan Beliau tidak mau pasang tarif, katanya "terserah mba nya saja adanya berapa". Hehe jadi tidak enak juga nih, orangnya terlalu baik.
Semalem kami sudah tidur di rumah baru. alhamdulillah kami merasa nyaman. Walaupun daerahnya cukup sepi, maklum di perumahan. TIdak seperti di perkampungan tempat biasa kos. Kalau di perkampungan mah pagi-pagi pasti ada saja orang lewat, anak-anak berangkat sekolah, anak tetangga nangis, ibu-ibu pergi mencuci di kali. tak pernah sepi..
Semoga saja tempat yang baru ini membuat kami menjadi lebih baik, dan membawa keberkahan bagi kami. Amien. Have a nice day...

Jumat, 29 Agustus 2008

CRYING DAYS...

Alhamdulillah...aku masih bisa nulis lagi di sini. Meneruskan cerita hari-hari tanpa listrik hari ini sudah menginjak hari kelima. LUAR BIASA!!!Ternyata kami bisa bertahan sampai detik ini.

Hari ketiga waktu pagi hari, seperti yang pernah kutulis dua hari yang lalu, kami masih bisa tersenyum. Dari 12 anak kost yang masih bertahan hingga hari ketiga tinggal empat orang. Dua orang perempuan di rumah induk dan dua orang laki-laki di rumah paling selatan. Oh ya aku lupa bercerita ibu kos kami memiliki tiga rumah bersebelahan, satu rumah induk dihuni kaluarga ibu kost dan tiga anak kost cewek. Sementara dua rumah dihuni anak kost cowok sebanyak 9 orang (kalau tidak salah itung, maklum tidak kenal semuanya.hehe..). Yang masih bertahan ada Sri, Pipit, Beni dan saya sendiri.
Aktivitas rutin berupa ngangkatin air dua kali sehari masih kami jalankan dengan ceria. Menginjak maghrib, gelap, cuma ada dua perempuan di rumah, mana kordennya sdh diambil ibu kostlagi. Ada satu desir yang menelisir dalam dada, nelangsa....
"Sri, aku rada takut juga nih...ada orang nggak ya di rumah sebelah (kosan sebelah-red)"ucapku. " Sudahlah..tidak apa-apa mung, we have romantic days...lihat ada lilin di setiap sudut rumah kita.."kata Sri sambil tertawa, berusaha menghibur.

Sri memang selalu tertawa dalam segala suasana, tapi tawanya yang ini jelas sekali dipaksakan. Kulihat ada genangan air juga di matanya. Aku??? Jangan ditanya, bukan cuma genangan air tapi banjir di wajahku. Hehe...Benar-benar Crying day.

"Eh ember kita yang ada gantungannya diambil anak sebelah sepertinya, kita ambil yuk! Sambil nengokin Beni, dia sendirian kasihan banget sich. Kita mending berdua, crying-crying juga ada teman buat gendu-gendu rasa"Kata Sri mencoba menetralkan suasana.

Jadilah kami ke rumah sebelah. Sebuah rumah tua yang cukup mengerikan kalau kubilang. Halaman belakang tampak tak terurus. Kayu-kayu bekas teronggok berserakan, jendela-jendelanya pun sebagian suda lepas dari engselnya. Sementara tiga buah sofa dengan pulungan lubang di badannya terduduk nelangsa di perbatasan kedua rumah. Seperti tidak ada kehidupan.Sepi, gelap. Robbi....

"assalamu'alaikum.Ben..Beni..."teriak kami dari pintu belakang. Beni yang kamarnya ada di lantai atas, sama sekali tidak ada reaksi. Kami panggil-panggil sampai lima kali, tetap sepi juga..

" Jangan-jangan pingsan itu anak, dia kan baru habis sakit"kata Sri lagi.

"Iyakah??paling takut dia, dikira halusinasi kali"kataku menimpali.

Setelah kami panggil lebih drai 10 kali barulah ada suara dari atas.

"Ada apa mba?Naik saja"Kata Beni

"Kamu kenapa dipanggil-panggil nggak nyahut? dikira halusinasi ya?"teriak Sri.Kami berdua berdiri di bawah tangga.

"Iya mba, aku kira halusinasiku saja. Aku sendirian nih, mau nemenin apa mba" kata Beni dengan suara sedikit bergetar. Rupanya dia ketakutan.Duh kasihan banget anak itu..

"Lha Pipit kemana? Tega banget sih meninggalkanmu sendirian. Sms Pipit aja, tanyain kemana dia pergi.Mbok kalian bareng saja, minimal kan ada teman ngobrol" saran Sri prihatin.

"Pipit lagi ketempat temannya. Nggak tahu pulang apa nggak. Aku juga nanti nginap saja lah tempat teman. Disini sendirian takut juga."Kata Beni. Nada suaranya terdengar sudah kembali normal.

"Iya gitu saja. Eh ember kita yang ada gagangnya disini nggak?"Tanya kami kembali

"Iya, ada di pojok. Tahu kan mba, yang biasanya."Kata Beni lagi

"Oh ya. Ya udah ya, timbang sendirian nginep tempat teman saja"Kataku, kemudian berlalu mengambil ember di kamar mandi pojok.

Sejam kemudian terdengar suara motor Beni yang egrek-egrek (maaf ya Ben, bukan maksud kami menghina motormu), terdengar keluar kosan.

"Syukurlah anak itu sudah pergi. Kasihan banget dia ketakutan."Kata Sri mengomentari.

"Haha...Lucu juga ya kita? Sambil crying-crying mengasihani diri sendiri, ternyata masih bisa juga kasihan dengan orang lain"Ucapku sembari tertawa kecut.

Belum ada 60 menit, Beni keluar, terdengar suara mesin motor yang cukup merdu. Dari suaranya ini pasti motor Pipit. Maklum diantara motor anak kost Belsam, motor Pipitlah yang kondisinya paling "prima".

"Kasihan banget Pipit sama Beni, keslisiban terus." kataku.

"Iya heran tuh anak-anak cowok, mbok ya bareng-bareng. masa kondisi seperti ini tidak merasa senasib sepenanggungan."jawab Sri

Hari ketiga itu kita tutup jam sepuluh malam. Dengan sisa air mata kami tertidur juga akhirnya.

Hari Keempat...

Jam enam pagi kami sudah sibuk nimba. Sumur kami terletak 1,5 meter dari pintu dapur. Alhamdulillah..jadi ngangkat air kekamar mandinya tidak begitu jauh. Keasyikan kami nimba, terhenti sejenak saat ada motor lewat. Wawan pulang sepagi ini.Kami menduga dia nginap tempat temannya. Selain Pipit dan Beni yang bertahan di kosan Belsam ini adalah Wawan. Tapi dia nggak pernah nginap di sini. Paling pulang bentar ambil barang keperluan terus pergi lagi. Sssttt...diantara anak Belsam dia yang paling rajin ke Masjid lho. Kabarnya sih dia aktivis tulen.

Aktivitas selanjutnya, seperti biasa. Aku persiapan ke kantor, sementara Sri berencana menghabiskan pagi dengan nongkrong di perpus.

Siangnya aku dan Sri menyempatkan diri ke Gerai Esia, beli pulsa sekalian numpang ngecharge. Pulangnya kami jalan-jalan dulu sekalian mencari keranjang buat ngepak barang. Rencananya hari minggu atau senin kami akan pindahan ke rumah baru.

Malam harinya kami habiskan dengan keluar makan malam, biasa menikmati gorengan anget plus ketupat di warung burjo ibunya Angga. Sebelumnya kami sempatkan main ke rumah baru ibu kost Belsam. Sambutannya??

"Sri ngapain ke sini lagi...?"Ibu kos tercinta, tega sekali dikau berkata begitu pada orang yang telah didholimi ini. Kemarin memang kami sudah main, menyambung silaturahim. Paling tidak mencegah benih-benih sakit hati di hati kami. Tapi ternyata sambutannya membuat kami makin nelangsa. Boro-boro minta maaf, prihatin juga enggak. Menghilangkan nafsu makan kami saja.Alloh tertutup apakah mata hatinya?
Selesai makan malam, kami pergi jalan-jalan ke sekitar kampus. Sekedar mengurangi nelangsa...
Pulang jalan-jalan sudah jam sembilan malam. Rencananya kami akan segera tidur. Tapi ternyata kami malah ngobroll sampai jam 12 malam. Ngobrolin kondisi kami, masa kecil kami, cita-cita kami. Semuanya..
Malam itu kami bener-bener rindu dengan suara-suara kehidupan. Suara Adi nyanyi di kamar mandi, anak-anak sebelah gitaran di teras belakang. Merindukan suara motor lewat bahkan. Suara motor Pipit yang paling merdu,muluss. Suara motor Beni yang egrek-egrek(hehe), suara motor Arif yang berisik bukan main, suara motor Adi yang paling tidak khas, suara motor Wawan yang selalu membuat kami bersembunyi, menyingkir. Kalau ditanya mengapa, aku tak tahu. Pekewuh saja kali. Terus terang hampir tujuh bulan bersebelahan, belum pernah tuh bertegur sapa sama Wawan.Yang paling sering ya sama Adi, soalnya dia yang paling sering bertandang ke rumah induk. Yang paling sering ngambil makanan waktu kami masak, tanpa permisi tentu saja. Paling kalau sudah masuk mulut, ketawa-ketawa. Memang lucu anak itu.
Akhirnya kami menyudahi obrolan malam itu. Kalau gak ingat besok harus kerja, mungkin kami akan ngobrol sampai subuh deh.
Bagaimana cerita hari-hari berikutnya?Nantikan saja kelanjutannya. Aku mau searching dulu buat bahan ngoceh di depan anak-anak. Babay...

Rabu, 27 Agustus 2008

HARI-HARI TANPA LISTRIK....

Pernahkah Anda mengalami hidup tanpa listrik ?? Di abad dua satu ini di sebuah kota kecil Purwokerto kami hidup tanpa listrik. What??? Hehe...bukan seluruh Purwokerto, tepatnya tempat kost kami. Tragis sekali harus bergelap-gelap ria, gara-gara ibu kost enggan melunasi tagihan listrik. hiks..hiks
Hari pertama kami masih bisa tertawa melihat kondisi kami. Mencoba ber-positif thinking.
"Kita harus bersyukur dengan apa yang terjadi pada kita. Masih untung listrik mati tapi bisa ambil air dari sumur. bayangkan orang-orang di gunung kidul sana harus berjalan puluhan kilo demi mendapat air. Itu pun tidak gratis. Kadang harus menjual sapi demi mendapat sejeligen air". Itu kata-kata yang kuucapkan untuk menghibur teman-teman yang mulai menggerundel.
Pagi-pagi bangun langsung menyingsingkan lengan baju, ambil ember sama timba. Biar ndak bosen ya sambil nyanyi-nyanyi. Lumayan, anggap saja olaraga angkat berat. Hehe...

Hari kedua pun tiba...alhamdulillah masih bisa tersenyum. Tapi terenyuh juga melihat tatapan kasihan para tetangga. Hiks..apalagi melihat ketidakpedulian ibu kost. Oh My God..Ternyata ikhlas itu tidak mudah. Pegel-pegel di bahu, lengan sama kaki karena ngangkat air pagi dan sore semakin menambah grundelan di hati. Belum lagi kalau malam tiba 'rumah kami' gelap gulita, sementara tetangga sekitar benderang oleh cahaya lampu. Air mata mulai mengintip di pelupuk mata.
Kalimat yang diucapkan pun mulai sedikit berbeda. Merasa di dholimi! ASLI. Bagaimana tidak kami kan bayar kost sama listrik sampai akhir bulan. Artinya kami masih berhak atas fasilitas sampai satu minggu ke depan.
"Ya sudah sekarang banyak-banyaklah berdoa untuk kebaikan. Doa orang yang terdholimi makbul, insyaalloh..." Ucapan kami untuk saling menghibur hati yang mulai nelangsa.
" Bakar saja sekalian yo mba.." Itu ucapan putus asa seorang Pipit. Aku paham bagaimana kecewanya. Bayangkan di hari wisudanya, harus tidur dalam gelap, tengah malam ngangkatin air demi bisa mandi pagi-pagi buta. Wisuda Kelabu, kami menyebutnya.

Hari ketiga....alhamdulillah kami masih hidup. Hehe...Bagaimana kondisi kami??Masih tanpa listrik!! Tunggu saja kelanjutan ceritanya...
Robbana...ajari kami makna sabar, ajari kami bersikap ikhlas...
Sabar yo nduk...Orang yang sabar disayang Alloh. Kata Orang bijak: sing sopo nrimo bakale ketrimo, sing sopo ngalah bakale berkah..
Ikhlaskan ya nduk...Insyaalloh kalau ikhlas kita akan mendapat yang pengganti yang lebih baik. Amien...

Selasa, 01 Juli 2008

ASAKU DI LEMBAH CODE

Lama kuperhatikan bocah laki-laki berusia 7 tahun di hadapanku. Suara kanak-kanaknya mengeja huruf-huruf hijaiyah menjadi melodi tersendiri. Wajah lugunya sesekali mendongak untuk melihat ekspresiku. Tatapan polosnya tidak bisa menipu siapapun bahwa ia adalah kanak-kanak, sama seperti beberapa bocah lain yang duduk menunggu giliran di belakangnya.
Anak itu bernama Fara. Aku mengenalnya satu bulan yang lalu, saat ia pertama kali datang ke nurul iman-mesjid di belakang kosku ini. Dia datang diantar seorang perempuan berusia lima puluhan-Ibu Nina nama perempuan itu.
“Permisi, mbak,” suara nyaring perempuan setengah baya itu mengejutkan kami.

Sehari-hari kami mengenal Ibu Nina sebagai seorang penjual nasi kucing di pojok lapangan. Beliau adalah penganut agama Nasrani yang cukup taat. Seminggu dua kali ibu yang satu ini selalu menghampiri ibu kosku-yang juga seorang Nasrani, untuk latihan koor. Kehadiran beliau bersama cucu lelakinya di TPA terasa sedikit aneh di mataku.
“Oh monggo, Ibu. Silakan duduk.”sahut Lala yang kebetulan berdiri dekat pintu. Biasa anak-anak jika tidak dijaga pasti sudah berlarian kesana kemari.

Serentak kami berdua-aku dan Lala-segera menyalami sang ibu sementara dua ustadzah teman kami yang lain melanjutkan mengajari Iqro’ anak-anak TPA.
“Begini mbak,”Ibu Nina menyampaikan maksud kedatangannya”,saya mau nitip cucu saya untuk ngaji di sini.”

Sejenak aku tertegun.

“Saya bukan orang Islam mbak, tapi cucu saya ini nggak pernah mau diajak ke gereja. Malah katanya mau ngaji di Masjid aja.”lanjut Ibu Nina kemudian

Ada haru menelisir di hatiku.

”Oh inggih Ibu, Insyaalloh kami akan membimbing semampu kami.”jawabku sedikit gagap.
“Fara, sini kenalan sama mbak Hani” Ibu Nina memanggil lelaki kecil yang duduk di belakangnya.
“Mbak Hani,”aku mengulurkan tangan sembari tersenyum”namanya siapa anak pinter ?”
Dengan malu-malu bocah kecil itu menyambut uluran tanganku. “Fara,”jawabnya lirih sambil melirik ke arahku. Sejenak mata kami bertemu. Sedetik kemudian senyum terkembang di bibir mungilnya.

# #
Daerah sepanjang kali Code menurut cerita telah menjadi objek kristenisasi beberapa puluh tahun yang lalu. Upaya dakwah Islam beberapa tahun setelah itu, berhasil menyelamatkan akidah sebagian warganya. Dusun kecil tempat tinggalku selama menuntut ilmu di kota gudeg-Blimbingsari adalah salah satunya. Namun, hingga kini hampir 50% warganya masih menganut agama Nasrani. Kegiatan-kegiatan keagamaan mereka pun terbilang cukup aktif. Hampir setiap malam sehabis Isya’, terdengar suara nyanyian koor mereka. Mereka terbiasa latihan koor bergiliran di rumah anggota koor. Alhamdulillah warga yang beragam muslim juga aktif melakukan kegiatan keislaman. Seminggu sekali pasti ada kajian rutin, yasinan, dan kegiatan-kegiatan yang semacamnya.

# #

Hari minggu pertama di bulan Februari 2007. Iseng, aku dan Lala melihat-lihat pasar tiban di depan apotik tepat di perbatasan blimbingsari dengan Terban.. Pagi-pagi sarapan bubur sambel goreng tahu plus teh anget. Hemmmm…kenikmatan tiada duanya. Saat tengah asyik menikmati bubur, datang Ibu Nina.

“Mbak Lala saya temani sarapan ya..”kata beliau sambil meletakan sepiring bubur dan segelas air teh di depan kami.

Kami duduk bersila membentuk lingkaran. Sambil menikmati sepiring bubur anget, mengalirkanlah percakapan kami. Ujung-ujungnya kami membicarakan tentang cucu ibu Nina-Fara.
Ibu Nina bercerita bahwa ibu Fara dulunya adalah seorang Nasrani, sama seperti dirinya. Kemudian setelah menikah dengan seorang muslim Ambon, ia ikut suaminya memeluk Islam. Namun sayang pernikahan mereka tidak berumur panjang, ayah Fara meninggal saat Fara masih berusia 4 tahun, karena kecelakaan. Setahun kemudian ibu Fara menikah lagi dengan orang medan yang juga muslim. Sejak itu ibu Fara ikut suaminya tinggal di Medan, sementara Fara tinggal di Jogja bersama neneknya.
“Ibu Fara ingin sekali membawa Fara ke Medan, tapi Fara nggak mau. Fara malah lebih suka tinggal disini sama saya.”cerita ibu Nina” Mbak Tari kuahnya nambah ya..” kata beliau kepada mbak penjual bubur.
“Sebenarnya saya repot sekali mbak.”ibu Nina melanjutkan ceritanya” Tapi untung wae Fara itu mandiri. Mandi sendiri, beresin kamar, bahkan jika ada uang bantuan dari TPA, dia sendiri yang membagi-bagi. Trus diserahin ke saya”mbah ini untuk bayar sekolah Fara, yang ini untuk beli buku. Nanti kuitansinya serain Fara ya mbah” begitu katanya.”

Subhanalloh …tak ada kata yang mampu kuucapkan. Teringat aku masa kecilku. Seusia Fara adalah saat kejayaanku bermanja-manja. Terlahir sebagai anak pertama sama sekali tidak mengurangi perhatian dan kemanjaan yang kuterima dari orang-orang disekitarku.

“Kecil-kecil begitu imannya kuat mbak.”ada dua titik air bening mengalir di pipinya yang mulai keriput ”kalau diajak ke gereja nggak pernah mau. Dia selalu bilang Fara di rumah aja mbah, Fara nggak mau ke gereja. Fara kan orang Islam Mbah. Begitu selalu. Dibujuk-bujuk juga nggak pernah mau.”

Gemetar hatiku mendengar ceritanya. Inikah Ali masa kini ? aku teringat kata-kata Ali saat ayahnya-Abu Tholib menanyakan keislamannya.

“Wahai anakku, agama apa yang engkau anut ?”tanya Abu Tholib
Ali kecil pun menjawab tegas ,“ Ayahku!! Aku beriman kepada Allah dan RosulNya. Aku percaya kepada apa yang dibawa Rosululloh. Aku melaksanakan shalat bersamanya. Aku mematuhinya.”

Dan ternyata cerita tersebut ada di jaman ini. Yah cerita seorang Fara…
Percikan-percikan rasa beraneka warna memenuhi dadaku. Kagum, bahagia, haru, dan juga malu… aku malu dengan keteguhan bocah 7 tahun itu dalam memegang prinsip. Sedang aku yang berusia lebih dari tiga kali usianya ?? Muslim seperti apakah diri ini, Hani ??

“ Fara nggak mudah percaya sama orang. Dia sepertinya mikir-mikir untuk mempercayai orang.” Lanjut ibu Nina sembari mengusap air mata di pipinya. “Meski begitu dia peka dan berperasaan lembut seperti bapaknya”

Tak terasa pasar tiban pekanan ini mulai sepi. Tampaknya kami adalah pembeli bubur terakhir yang masih asyik lesehan. Sementara penjual nasi bakar di sebelah kami sudah memberesi sisa dagangannnya. Pasar yang berdurasi sekitar dua jam ini hampir bubar.
“Ya udah mbak, sudah siang. Saya harus segera masak untuk jualan.” Ibu Nina mengakhiri percakapan” nitip cucu saya ya mbak”
“Inggih, Ibu. Insyaalloh..”Lala menyahut sambil bersalaman.

Kami pun berpisah. Aku dan Lala melanjutkan rencana semula. Ada talkshow kebudayaan Islam di masjid kampus. Sepanjang perjalanan, Fara menjadi topik diskusi yang tak ada habisnya. Keteguhan dia memegang prinsip, tanggungjawab pribadinya adalah hal yang luar biasa untuk anak seusia dia. Apalagi dia dibesarkan dalam lingkungan nonmuslim. Ya Illahi…kuatkan mujahid kecil itu.
# #

“Assalamu’alaikum, kamarku”sembari membuka pintu, kusapa kamar yang telah menjadi tempatku berbagi selama hampir 5 tahun ini.
Di sinilah aku mengukir hari-hari. Tidak ada yang bakal mentertawakan aku seandainya aku berjingkrak-jingkrak kegirangan di sini. Saat aku bersedih pun hanya Allah dan cicak-cicak itu yang menjadi saksi sedu sedanku.

Kulihat weker bulat berwarna orange di atas meja belajarku. Pukul 14 lewat 40 menit, masih ada waktu sekitar 30 menit sebelum ‘Asyar. Wah lumayan bisa istirahat nih. Sore ini bukan jadwalku ngajar TPA, berarti daftar laporanku yang menunggu bakal berkurang satu nich. Kugantung jilbab seragam perawatku di balik pintu. Kubaringkan tubuh di atas tempat tidur yang sudah tidak empuk lagi ini. Subhanalloh …nyaman sekali saat tulang punggungku menyentuh kasur.

Hari ini sangat melelahkan. Pasien di ICU tempat aku praktek cukup banyak. Dari 11 bed yang tersedia tinggal satu yang kosong. Dan semuanya butuh perhatian ekstra, tiga orang koma sebentar-sebentar bradikardi, dua orang tetanus beberapa kali kejang, dua orang post open torakotomi, dua orang post kraniotomi dan satu orang post cangkok ginjal. Ditambah lagi residen jaganya baru dan kurang komunikatif. Masyaalloh…benar-benar menguji ketegaranku. Tapi Insyaalloh seberat apapun akan terasa indah jika kita melakukannya dengan cinta. Ciee…
Tit tit, tit tit…nokiaku menjerit-jerit. Siapa sih, orang mau tidur kok yo. Kenapa ga dari tadi sih kalau mau sms.

“Ass.mba j16.00 ni da raker sektor kes.qt mabit malam ini dPandega.usahakan dtg ya,IA mmbahas plan dakwah sektor qt.keep fighting..Allahu ma’ana ya ukhti fillah.”(sender: Mila-FA)

Wuihh..kebiasaan, anak-anak ini. Sukanya bikin acara mendadak!! Hhh..aku capek sekali, sendi-sendi kakiku seperti mau copot. Kupilih replay di layar nokiaku.
“www.ukh, mnda2k sekali sich..laporanq numpuk buanyaak bgt. af1 ya aq ijin. IA lain waktu...”

Belum sempat kupencet send, suara adzan ‘Asyar mengagetkanku. Reflek kuletakkan si biru nokia di samping tempat tidur.
“Astaghfirulloh …kok bisa kaget gini. Sholat dulu aja ah, dari tadi kok menggerutu terus, kalau ada setan lewat kan bahaya..”kataku pada diri sendiri.

Sehabis sholat, kubaringkan tubuhku diatas sajadah orange kesayanganku. Pandanganku menyapu kamar bercat putih ini. Tumpukan pakaian kotor di pojok kamar, seolah menghiba untuk segera dicuci. Sementara di atas meja masih terbuka tiga buah buku tebal sisa belajarku tadi pagi. Disampingnya folio yang baru separuh kutulisi, menantiku untuk menyelesaikannya.
Kualihkan pandangan pada dinding kamar. Beberapa foto tergantung dihadapanku. Foto wisudaku bareng bapak ibu, ternyata aku manis juga yach. he..he narsis!! Tak sengaja mataku berhenti pada foto anak-anak TPA di atas rak buku. Anak-anak yang lucu…yang paling depan..Fara. Mata beningnya menatapku penuh makna. Teringat kembali aku kata-kata Ibu Nina 2 hari yang lalu” …Fara kan orang Islam mbah,” Astaghfirulloh …aku juga orang Islam, aku seorang muslim. Pantaskah seorang muslim mengelak panggilan dakwah dengan sebuah alasan klasik, bikin laporan!! Sedangkan aku hafal diluar kepala salah satu firmannya:

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat. Dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik begimu jika kamu mengetahui”

Hani…tidakkah kau merasa malu dengan Tuhanmu???tak terasa ada sungai mengalir deras di pipiku.
Tet tet..tet..tet….masyaalloh sms itu ??pasti Mila yang misscall. Kulirik weker pukul 16.00. buru-buru kuubah ketikan di layar nokiaku:

“www. Af1 telat, IA 15 mnt lagi sampe pandega…”kupilih send. Yap pesan terkirim.

Secepat kilat kukenakan jilbab ungu, kumasukkan beberapa buku catatan di tas, tak lupa handuk dan alat mandi. Gak sempet mandi ntar malem aja disana. Dua menit kemudian aku sudah melesat dengan sepeda mini merahku.

# #

Tepat dua bulan aku menjadi jobseeker di kota pelajar, setelah satu Mei lalu aku resmi menyandang gelar baru di belakang namaku: S Kep.,Ns. Jika ada survey angkatan kerja, aku turut berperan meningkatkan angka pengangguran bertitel sarjana. Tetapi sebagai seorang muslim, aku yakin betul rizqiku sudah ditetapkan sama Allah, nggak bakal ketukar sama ribuan pencari kerja yang lain. Betul tidak ??
Dua puluh lembar ijazah berlegalisir sudah habis kusebar di berbagai institusi di kota ini, entah itu rumah sakit maupun sekolah-sekolah perawat. Tapi hingga hari ini belum satupun yang merespon lamaranku. May be Allah menginginkan aku menjadi pribadi yang lebih sabar.

Bu dhe Rini sudah berkali-kali menelponku. ‘Ke rumah bu dhe aja Han, di Jakarta kan peluangnya lebih besar’ begitu selalu beliau membujukku. Bahkan dua hari yang lalu beliau bersikeras memaksaku untuk melamar di rumah sakit salah seorang teman SMA beliau.
Ring tone monophonic Hpku kembali bersuara, bu dhe Rini memanggil…
“Hallo, gimana Han ? Jadi kan ke Jakarta ?” tanya beliau penuh harap
“Hmmm, Bu Dhe..Hani nunggu respon di Jogja dulu ya… kalau tiga bulan kedepan Hani belum dapat kerja di sini, baru Hani ke Jakarta.”kataku setengah merajuk
“Hani,hani. Memang di Jogja ada siapa sih ? jadi curiga Bu Dhe.”suara Bu dhe mulai meninggi.
“Bukan begitu Bu Dhe, jogja kan deket sama bapak ibu. Jadi Hani bisa sering pulang jika bapak Ibu kangen sama Hani.”kataku beralasan” lagian Bu Dhe sendiri pernah bilang kalau Jakarta tuh udah terlalu padat…..”
“Terus kamu mau nganggur ?” beliau memotong kalimatku,”Pokoknya Bu dhe nggak mau tahu, jika bulan depan kamu belum kerja, kamu harus ke Jakarta. Pikirkan baik-baik Hani!!”Klik. telepon dimatikan dari seberang.

Kejam !!!! Haruskah idealisme dikalahkan oleh uang ??Dasar kapitalis, benci aku!!! Hampir saja kubanting Hp di tanganku. Untung aku segera teringat ibu, beliau membelikanku dengan susah payah.”Biar kamu mudah dihubungi teman kuliah dan ngajimu..”kata beliau saat memberiku sejumlah uang untuk beli HP dua tahun silam.
“Tok.tok.tok.assalamu’alaikum…”suara anak-anak membuyarkan lamunanku.
“wa’alaikumsalam…’ jawabku sambil membukakan pintu.

Lima anak berusia kurang dari sepuluh tahun menyerbu masuk.

“Mbak Hani ayo ke TPA..ga ada ustadz yang datang,”kata si manja Sarah merayuku.

Sehabis wisuda Mei lalu tiga orang pengajar TPA bekerja di luar Jogja, sementara tiga orang yang lain pulang kampung selama liburan semester, empat orang sedang sibuk TA dan sisanya sedang sibuk ujian semester pendek. Maklum sebagian besar pengajar TPA adalah mahasiswa yang anak kost.

“Iya mbak, kita mau ngaji” Fara menimpali
“Iya,iya. Tapi kalian menunggu di ruang depan dulu sayang. Mbak Hani siap-siap dulu “ucapku sambil menggiring mereka ke ruang tamu.
“Cepat ya mbak sudah setengah lima, nanti kesorean selesainya.” Fachri, anak yang paling besar diantara mereka menyahut

Robbi…anak-anak ini adalah alasan terbesarku untuk bertahan di sini. Celotehan mereka, canda tawa mereka, semangat mereka…semua menumbuhkan cinta yang tak kuasa kubendung arusnya. Yach aku juga seorang muslim. Standar perilaku seorang muslim adalah hukum syara’. Bukankah itu konsekuensi dari keimanan kita ?? bagaimana dengan rizqi ? “Gusti Alloh ora sare, Nduk” begitu nasehat ibu setiap aku mengeluh tentang kondisiku.

“….Dan kepada Allahlah orang-orang yang beriman hendaknya bertawakal.” (QS ali Imran: 160)

Bismillah…..


Blimbingsari, pertengahan Juni 2007.
Hari-hari abadi dalam memory.

Rabu, 28 Mei 2008

IKHLAS

Bagaimana caranya supaya kita bisa ikhlas terhadap setiap ketentuanNya ? Sering sekali saya mendapat pertanyaan seperti itu. Ketika teman-teman saya mendapat masalah hampir selalu mereka menanyakan itu pada saya. Bahkan saat kami sudah tinggal di kota yang berlainan, salah seorang teman menyempatkan diri ke kota saya karena ingin sharing. Dan setiap kali ditanya, saya dengan fasih dan lancar mengucapkan berpuluh-puluh kalimat nasihat. Intinya sebagai orang yang beriman kita yakin seratus persen bahwa Alloh pasti menetapkan segala sesuatu yang terbaik untuk hamba-hambanya. Kalaupun menurut kita itu tidak mengenakan, atau tidak kita inginkan mungkin itu karena keterbatasan akal kita sebagai manusia. Tapi percaya deh akan ada hikmah dari setiap peristiwa. Atau dengan bahasa lain lagi " tugas kita sebagai seorang hamba hanyalah berikhtiar dan berdoa. Soal hasilnya serahkan pada Alloh, Yakin deh Alloh nggak mungkin keliru membagikan rezeki, nggak bakal ketuker. Kalau memang rezeki kita pasti nggak bakal kemana. Sebaliknya kalau itu bukan rezeki kita lha mbok ditangisi sampai keluar air mata darah ya nggak bakalan dapet. Alloh tahu yang terbaik bagi hamba-hambanya."

Pernah juga dulu saat semangat-semangatnya cari kerja, tinggal satu tahap lagi eh gagal. Padahal aku sangat berharap itu menjadi rezekiku. Tapi toh saat pengumuman aku enteng saja menanggapinya. Maklum pikiran lagi jernih. Sewaktu temanku nanya, "mba kok nggak sedih sih tidak diterima? PAdahal kemarin sepertinya mba begitu ngebet ingin pekerjaan itu." Aku menjawab santai, " kenapa harus sedih saat kita mendapat yang terbaik? Kita yakin kan kalau Alloh selalu menentukan yang terbaik bagi kita? Ya so what gitu lho?"
Itu dulu. Waktu itu saya lagi berpikir jernih, dan punya orang-orang membimbing saya untuk selalu mensyukuri setiap nikmatNya. Tetapi yang namanya manusia keimanannya selalu naik turun. KAdang iman tebal kadang juga menipis.
Seminggu yang lalu ceritanya sudah lain. Walaupun stimulusnya sama, sama-sama belum mendapatkan sesuatu yang sangat dibutuhkan. Setidaknya dari kacamata manusia yang serba terbatas seperti saya.
Waktu itu saya merasa sangat sangat kehilangan. Padahal sesuatu itu belum di tangan, berarti belum jadi milik saya sebenarnya. Mungkin karena sebelumnya harapan saya yang terlalu besar pada sesuatu, bukan pada Alloh. Saat sesuatu itu tidak jadi dititipkan pada saya, masyaalloh...saya jadi sedih, bed mood, tidak semangat beraktivitas. Pinginnya tidur dan tidur saja. Sampai dua hari dua malam saya dalam kondisi seperti itu. HAri ketiga Alloh mengingatkan saya dengan cara yang Subhanalloh..begitu lembut tapi mengena sekali. Siang itu ada seorang teman yang silaturahim ke rumah. Kebiasaan dia selalu curhat dan meminta pendapat tentang masalah yang sedang dihadapinya. Masalahnya dia hampir sama dengan apa yang saya rasakan. Sama-sama berharap tapi apa yang diharapkan itu sepertinya bakalan lepas dari genggaman. Seperti biasanya saya pun mengeluarkan jurus-jurus kata bijak yang entah sudah berapa kali keluar dari bibir ini. Rupanya resep yang saya sampaikan itu pun begitu mengena bagi teman tersebut. Subhanalloh saya sempat terheran-heran saat dia pulang dengan wajah yang cerah dan senyum mengembang.
Setelah dia pulang saya terus memikirkan sebenarnya tadi saya bilang apa sama dia. Dan hati ini begitu tertohok dengan kata-kata saya sendiri. IKHLAS...Itu inti dari penyelesaian setiap masalah. Itu pula yang saya sarankan pada setiap teman yang mengadukan masalahnya sama saya. Tapi mengapa saat saya sendiri mengalami masalah yang sama, saya tidak mampu menasehati diri saya sendiri? Mengapa konsep ikhlas itu tidak mampu saya terapkan pada diri sendiri ?? Astaghfirullohal'adhim....Saya baru tersadar betapa terbatasnya diri ini. Meski kita fasih mengingatkan orang lain, terkadang diri ini juga butuh orang lain untuk mengingatkan.
Sejak itu saya perasaan saya menjadi lebih ringan. Tidak lagi sedih dan bed mood seperti sebelumnya. Saya tersadar bahwa Alloh selalu metetapkan yang terbaik untuk hamba-hambanya, kalau kita mendapat yang terbaik-meski tidak sesuai harapan-mengapa harus sedih? Kewajiban seorang hamba adalah ikhtiar dan doa, selebihnya bukan tugas kita menentukan hasilnya. Alhamdulillah...terimakasih atas semuanya Robb. Engkau mengingatkan saya dengan cara yang begitu ma'ruf.
" Sungguh indah urusan orang yang beriman. Jika mendapat musibah ia bersabar, dan sabar itu adalah baik baginya. Jika mendapat nikmat, dia bersyukur dan syukur itu juga baik baginya."
Wallohua'lam

Minggu, 25 Mei 2008

MEMULAI KEBANGKITAN MELALUI KAUM INTELEKTUAL


PERANAN INTELEKTUAL : BELAJAR DARI SEJARAH
Intelektual adalah orang yang menggunakan akalnya bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai-bagai pemikiran. Menurut Sahibul Hikayat, yang dimaksud dengan kaum intelektual adalah kaum yang menempatkan nalar (pertimbangan akal) sebagai kemampuan pertama yang diutamakan, yang melihat tujuan akhir upaya manusia dalam memahami kebenarannya dengan penalarannya.
Pentingnya keberadaan kaum intelektual di tengah-tengah masyarakat adalah sebuah pernyataan yang tidak dapat di tolak. Telah digariskan oleh sejarah, bahwa setiap proses kebangkitan peradaban pasti diawali dengan kebangkitan intelektual. Kita dapat melihat fenomena tersebut dalam tiga sejarah kebangkitan besar, yaitu kebangkitan Islam, Kebangkitan Eropa, dan Kebangkitan Sosialis-Komunis.

¨ Kebangkitan Islam
Kebangkitan Islam sebagai sebuah kebangkitan intelektual adalah hal mutlak. Muhammad SAW sebagai aktor intelektual dalam kebangkitan Islam telah mampu membawa masyarakat arab dari masa jahiliyah menuju masa pencerahan. Pemikiran-pemikiran Islam sebagai sebuah wahyu selalu diberikan Muhammad SAW kepada pengikut-pengikut awalnya supaya disebarkan kepada masyarakat lainnya. Sehingga muncullah sebuah kelompok intelektual yaitu para sahabat Muhammad SAW ditengah-tengah komunitas quraisy yang masih bodoh waktu itu. Dengan kesabaran pengajaran dari Muhammad SAW dan para sahabatnya, akhirnya dunia Arab mampu menjadi sebuah peradaban maju yang kecemerlangan peradabannya mampu pula menerangi seluruh pelosok dunia.
Kita tentu mengenal istilah Khilafah Islamiyah yang pernah membentang dari Spanyol hingga Indonesia, yang mensejahterakan manusia lebih dari sepertiga dunia. Peradaban Islam yang luar biasa tersebut ternyata merupakan akumulatif sejarah dari kebangkitan Islam semenjak zaman Muhammad SAW hingga zaman kekhalifahan Islam terakhir, yaitu Khilafah Utsmaniyah. Dan Intelektual adalah pemeran penting dalam kebangkitan Islam yang luar biasa tersebut.

¨ Kebangkitan Eropa
Kebangkitan besar kedua yang harus kita perhatikan adalah kebangkitan dunia eropa. Eropa dilanda zaman kegelapan sebelum tiba Zaman Pembaharuan. Maksud “Zaman kegelapan” adalah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelektual dan kemandegan ilmu pengetahuan. Menurut Ensikopedia Amerika, tempo zaman ini selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi.
Zaman kegelapan terjadi disebabkan tindakan dan cengkaman kuat pihak gereja kristen yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja yang berhak untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri dari ahli-ahli sains dan pemikiran merasa mereka ditekan dan diawasi dengan ketat. Pemikiran mereka ditolak.
Siapapun yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan disiksa bahkan dibunuh. Dalam politik, gereja sering bersaing dengan penguasa kerajaan. Biasanya apa yang berlaku di Eropa pada abad pertengahan itu adalah kekuasaan gereja lebih kuat dan kadang terjadi kerjasama, Thomas Aquinas (1274 M) seorang ahli filsafat zaman tersebut mengeluarkan teori “negara wajib tunduk kepada kehendak gereja”. Diceritakan oleh sejarah, golongan cendekiawan sentiasa memberontak terhadap pengawasan gereja tersebut.
Pada abad ke 12, pergerakan intelektual telah mulai berjalan. Kaum intelektual Eropa mulai bersikap lebih berminat untuk tahu dan lebih bersemangat terhadap kebudayaan bangsa Timur yang telah lama maju. Dan Timur yang dimaksudkan itu adalah dunia Islam (Timur Tengah). Beberapa kota besar di Timur Tengah telah menjadi kata ilmu pengetahuan seperti Iskandariah, Harran, Antiok dan Baghdad. Diskusi intelektual yang melibatkan topik besar seperti filsafat, ilmu pengobatan, astronomi, akhlak, politik, sains dan lainnya dibahas secara terbuka dan ilmiah. Memang saat dunia Islam sudah menikmati kemajuan dan peradaban yang tinggi, Eropa masih diselimuti kegelapan dan kemunduran.
Kawasan Islam yang dekat dengan Eropa adalah Spanyol. Di Spanyol perkembangan intelektual dan keilmuan juga berlaku dengan pesat. Philip K Hitti dalam bukunya The Arabs: A Short History menyampaikan : “Kaum Muslimin Spanyol mengarang bab-bab yang gemilang dalam sejarah intelektual pada Zaman Pertengahan Eropa. Di antara pertengahan abad ke-8 H dan permulaan abad ke-13 M, orang Islam merupakan pemimpin utama dalam budaya dan peradaban di seluruh dunia. Kedua bidang ini merupakan perantara untuk memulihkan, menambah dan menyebarnya sains dan pemikiran yang memungkinkan pembaharuan di Eropa Barat.” (174-175 H). Sehingga, setelah mulai terbukanya pemikiran-pemikiran kaum intelektual Eropa, maka terjadilah perubahan besar dalam peradaban Eropa. Zaman kegelapan tersebut telah beralih menjadi Zaman kebangkitan bagi bangsa Eropa. Peristiwa-peristiwa besar mulai bermunculan, mulai dari revolusi perancis hingga revolusi Industri di Inggris. Kebangkitan intelektual telah menjadi pendorong bangkitnya bangsa Eropa dari keterbelakangan. Walaupun akhirnya salah satu sisi kontroversial tetap harus mereka ketengahkan yaitu pemisahan antara agama dengan kehidupan (sekulerisme).

¨ Kebangkitan Sosialis Komunis
Kebangkitan ketiga yang dapat kita perhatikan sebagai wujud dari peran intelektual dalam mendasari sebuah perubahan besar adalah kebangkitan sosialis komunis. Kita tentu tidak dapat melepaskan kebangkitan tersebut dari peran para pemikir-pemikir awal kaum sosialis, seperti Karl Marx, Engel, Fuerbach, dan Lenin.
Pemikiran-pemikiran sosialis yang terlahir dari tokoh-tokoh tersebutlah yang akhirnya diusung oleh kaum sosialis terutama di Rusia dan Eropa Timur untuk bergerak dan mengusung perjuangan untuk lepas dari peradaban kapitalisme yang menindas kaum proletar.
Sehingga terbukti sudah bahwa kebangkitan tidak akan pernah dapat dilepaskan dari peranan Intelektualitas dan Kaum Intelektual.

KEBANGKITAN YANG BENAR : SEPERTI APA SICH ??
Bila kita lihat dari paparan sejarah di atas, ternyata masing-masing kebangkitan berawal dari bangkitnya intelektualitas atau pemikiran bangsa tersebut. Karena bagaimanapun pemikiran adalah dasar yang akan menentukan perilaku atau tindakan seseorang. Dalam pembahasan kebangkitan pemikiran atau intelektualitas sebagai dasar dari kebangkitan adalah ideologi (mabda) yang dianut dan diemban oleh bangsa tersebut.
Sebagian besar pemikir, filosof dan sejarawan barat hanya berhenti pada batas pembahasan kebangkitan, sebab-sebab dan penafsirannya. Sedangkan kita sebagai seorang muslim haruslah berfikir lebih mendalam ketika membedah mengenai kebangkitan, apakah kebangkitan tersebut benar dan sesuai dengan aturan Allah ataukah kebangkitan tersebut adalah kebangkitan semu yang hanya bersifat sementara dan tidak membawa rahmat bagi umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
Sejarah hanya memberikan beberapa contoh kebangkitan kepada kita, sementara setiap kebangkitan dalam sejarah tersebut tentu memiliki perbedaan yang khas dan mendasar sesuai dengan asas yang menjadi dasar dari masing-masing kebangkitan. Kebangkitan yang benar adalah kebangkitan yang akan mengantarkan kepada kebahagiaan umat manusia atau ketentraman mereka secara permanen. Dengan kata lain, kebangkitan itu bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu kebangkitan yang benar dan kebangkitan yang rusak. Dan tentu saja sebagai makhluk Alloh yang memiliki akal sudah seharusnya kita memilih kebangkitan yang benar dari berbagai opsi kebangkitan yang ada.
Benar tidaknya sebuah kebangkitan sangat tergantung kepada intelektual atau pemikiran yang mendasari kebangkitan-atau yang kita sebut sebagai ideology. Dengan kata lain ideology yang benar akan membawa kebangkitan yang benar, sebaliknya ideology yang salah sampai kapanpun tidak akan membawa kebangkitan yang benar. Untuk itu dalam menentukan kebangkitan mana yang benar tidak boleh tidak harus kita bahas aspek kebenaran ideology yang mendasari kebangkitan.
Ideology yang benar adalah ideology yang dibangun dengan asas akidah yang benar, yaitu akidah yang memuaskan akal dan bersesuaian dengan fitrah manusi, sehingga dapat menentramkan manusia yang mengembannya. Ideology seperti ini benar-benar mampu memberikan jawaban dan pemikiran yang benar mengenai alam semesta, manusia dan kehidupan. Ideology ini berpotensi untuk diterapkan kapanpun dan dimanapun.
Sebaliknya ideology yang salah dengan landasan akidah yang salah tidak memiliki potensi untuk diterapkan kecuali dengan modifikasi atau tambal sulam. Hal ini dapat kita lihat pada ideology kapitalis, yang saat ini diterapkan di berbagai negeri di penjuru dunia. Berbagai kebijakan yang diambil adalah kebijakan yang terbukti tidak mampu menjadi solusi. Misalnya untuk bidang kesehatan sendiri, kebijakan mengenai askeskin hanyalah upaya tambal sulam karena ketidakmampuan ideology kapitalis dan ketidakmauan negara untuk mengurusi urusan kesehatan rakyatnya. Hal ini karena ideology ini muncul dari akidah yang salah yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Dalam pandangan kapitalis sekuler, mereka mengakui adanya pencipta tetapi tidak mau diatur oleh aturan Sang Pencipta.
Adapun ideology sosialis komunis telah berhasil pada masa lalu telah berhasil mewujudkan kebangkitan namun, tidak dapat bertahan lebih dari beberapa puluh tahun saja akibat semakin merajalelanya kerusakan yang ditimbulkannya. Penyebabnya adalah karena akidah yang mendasari ideology ini bertentangan dengan fitrah manusia dan akalnya, yaitu menafikan keberadaan Allah SWT. Padahal fitrah manusia secara alami mendorong untuk menghamba kepada Sang Pencipta. Demikian juga akal memastikan bahwa alam semesta, manusia dan kehidupan seluruhnya adalah makhluk bagi Sang Pencipta.
Lain lagi dengan Islam. Islam adalah ideology yang memuaskan akal dan sesuai dengan fitrah manusia. Akidahnya berasal dari Allah SWT, memberikan pemikiran yang menyeluruh dan benar mengenai alam semesta, manusia dan kehidupan. , serta hubungannya dengan sebelum penciptaan. Selain itu juga menentukan bahwa kita harus terikat dengan aturan Sang Pencipta. Atau dengan kata lain mengakui adanya Al Kholik Al Mudabbir. Akidah ini juga merupakan akidah ruhiyah sehingga tidak ada pertentangan dalam Islam antara materi, ruh atau aspek ruhiyah.
Dari pembahasan tersebut jelas bagi kita bahwa ketiga kebangkitan yang terpapar dalam sejarah adalah tiga kebangkitan yang sangat jelas perbeadaannya, karena didasari oleh ideology yang sangat berbeda dari dasarnya (akidahnya). Kebangkitan eropa dan sosialis adalah kebangkitan yang rusak karena didasari oleh ideology yang rusak.


KAMPUS : BASIS INTELEKTUALITAS UMAT
Kebangkitan tidak akan pernah dapat dilepaskan dari peranan Intelektualitas dan Kaum Intelektual. Kebangkitan tanpa intelektualitas tidak akan berarti apa-apa dan bahkan tidak akan pernah terjadi. Kampus adalah basis intelektual umat, dimanapun dan pada jaman manapun. Di Indonesia sendiri arah laju kebijakan negara sangat ditentukan oleh gerak dan pemikiran yang berasal dari kampus. Disini kampus adalah motor dari setiap perubahan yang terjadi. Dari pentas sejarah di Indonesia sendiri perubahan dari orde penjajahan ke orde lama tidak luput dari peran kaum terpelajar dan generasi muda, dari orde lama ke orde baru juga diprakarsai oleh kaum pemuda yang terpelajar, sedangkan tumbangnya orde baru digantikan oleh orde reformasi juga dimotori oleh dunia kampus sebagai basis dari kaum intelektual. Dan Insyaalloh dunia kampus juga punya peran besar dalam kebangkitan dari orde reformasi menuju orde Khilafah (amien).
Maka beruntunglah mahasiswa berada dalam sebuah fase intelektualitas yang menuju puncak dalam hidup. Ini berarti mahasiswa berada dalam sebuah potensi yang terbesar untuk melakukan kebangkitan atas nama intelektualitas. Namun sayangnya, kebangkitan yang diusung mahasiswa sekarang banyak yang dikebiri. Peran mahasiswa saat ini hanya dijadikan sebagai alat politik atau sekedar eksekutor jalanan. Kebangkitan yang berlandaskan intelektual harus kembali diusung mahasiswa jika menginginkan apa yang diperjuangkan berhasil dan mampu membawa kebangkitan yang sesungguhnya. Kebangkitan disini tentu saja adalah kebangkitan yang benar sesuai yang dituntunkan oleh Rosululloh SAW, yaitu kebangkitan yang didasarkan pada pemikiran / ideology yang benar yaitu ideology Islam.

RUJUKAN
1. Majalah “The Campus” edisi Mei 2007 artikel “Intelektual Sebagai Landasan Kebangkitan”
2. Al-Qashash, Ahmad. 2004. Dasar-dasar Kebangkitan: Kajian Ideologis Merekonstruksi Umat Menuju Kebangkitannya. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah
3. An-Nabhani, Taqiyuddin. 1965. Peraturan Hidup Dalam Islam. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah

Kamis, 03 April 2008

MEMAKNAI BAHASA CINTA

Sebuah acara di stasiun radio swasta di Jogja pernah membahas tema tersebut dalam acara pembahasan pra dan pasca nikah beberapa tahun yang lalu, saat aku masih menjalani tahap profesiku. Kalau nggak salah ingat yang mengisi Kang Iip Wijayanto-ustadz cinta kata teman-temanku. Dalam acara tersebut pembicaraan lebih difokuskan pada bahasa cinta dalam rumah tangga.
Setiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda. Otomatis ungkapan cinta yang diharapkannya juga berbeda antara orang satu dengan orang yang lain. Hadiah yang mahal, adalah hadiah yang cocok untuk orang yang bahasa cintanya bernilai materi. Bunga atau sebait puisi mungkin lebih cocok untuk orang dengan bahasa cinta romantis. Dilayani sepanjang hari- dari makan, mandi sampai mau tidur lagi-adalah bahasa cinta paling disuka oleh orang dengan bahasa cinta pelayanan. Sebaliknya orang yang bahasa cintanya kebersamaan yang paling diharapkannya adalah mengerjakan segala sesuatu selalu bersama-sama. Tapi bagi orang dengan bahasa cinta dukungan, kata-kata supportif adalah bahasa cinta yang akan membuatnya sanggup menghadapi apapun. Begitu kira-kira yang beliau sampaikan.
Seiring berjalannya waktu, berbagai pengalaman hidup dan cerita-cerita kehidupan orang-orang disekitarku mengajarkan banyak hal tentang kehidupan dan kebijaksanaan. Dan ternyata pengetahuan bahasa cinta juga sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam dunia rumah tangga seperti yang dahulu dibahas Kang Iip. Bayangkan saja maunya sih, bikin kejutan di hari istimewa seorang teman yang sudah lama tidak berjumpa. Kita pikir hadiah mahal kita akan membuatnya berbinar dengan cahaya girang. Sebaliknya, teman tersebut malah membayangkan akan ada kartu ucapan cantik, dengan kata-kata indah penuh barakah doa. Jika keduanya tidak memahami bahasa cinta, wah bisa gak nyaman tuh hari istimewanya.
Itu tentang persahabatan. Tapi yang lebih menyentuh adalah bahasa cinta Sang Pencipta kita.
Ada kisah yang bagiku mengajarkan begitu banyak pelajaran, disamping cerita hidupku sendiri. Enam tahun yang lalu saat dia mau masuk kuliah, yang kukenal adalah sesosok cengeng, manja, dan tidak tahan dengan yang namanya cobaan. Maklum semenjak kecilnya terbiasa dengan yang namanya ada, ada dan ada-bahkan cenderung dimanja. Istilahku-'tidak tahan banting' lah, walaupun ia terlahir sebagai anak pertama. Akan tetapi Alloh punya kehendak lain rupanya. Belum genap satu semester kuliah, ayahnya sebagai tulang punggung keluarga meninggal dunia setelah sebelumnya terserang kanker kolon. Harta benda sudah habis untuk pengobatan ayahnya. Ibunya seorang diri sudah tentu terseok-seok menanggung dua orang anak yang "baru mengenal dunia". Tetapi ternyata apa yang menimpanya adalah sebuah madrasah pendewasaan yang tiada ternilai harganya. Dia sendiri juga mengakui akan hal itu. Sosok yang dulu sering menangis di kosan saat tidak ada yang menemaninya mengerjakan tugas, yang memilih untuk tidak makan daripada harus beli makan sendirian (padahal warung makan hanya berjarak lima rumah dari kosan), sekarang sudah berbeda lho. Kedewasaan dan kebijaksanaanya jauh melampaui teman-temannya yang jalan hidupnya biasa-biasa saja. Subhanalloh...Jadi ingat dengan salah satu ayat cinta-Nya:

"....boleh jadi kalian menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, boleh jadi juga kalian membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu. Alloh lebih mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

Itulah bahasa cinta. Bagaimanapun pencipta kita tentu paling memahami bahasa cinta dari masing-masing makhluknya. Cobaan bisa jadi mengenalkan kita pada orang yang menjadi jalan kita mengenal cinta-Nya. Karena mungkin menurut Alloh itulah cara paling tepat bagi kita untuk mengenal cinta-Nya. Dan kalau kita sering melihat jalan hidup teman kita kok enak-enak saja, berbeda dengan jalan hidup kita ? Ya berarti memang bahasa cinta kita berbeda dengan dia. So Alloh juga akan memperlakukan kita dengan bahasa yang berbeda. Walaupun intinya sama-Ia mencintai kita.
Sebuah kalimat bijak sempat kusarikan dari bukunya Irfan Toni Herlambang dalam karyanya "Kekuatan Cinta". Kata motivator untuk anda yang merasa sedang mendapat cobaan, atau ketika kenyataan tidak sesuai dengan yang kita rencanakan.

" Ketika Alloh membentuk kita, tidaklah menyenangkan. Sakit dan banyak air mata. Tapi itu adalah cara untuk merubah kita agar memancarkan kemuliaan-Nya. Anggaplah kebahagiaan jika kamu diberi cobaan. Karena ujian menghasilkan ketekunan. Dan biarkan ketekunan itu menjadikan kamu sempurna, utuh dan berkecukupan..."

Percayalah tidak ada yang sia-sia dalam setiap ciptaan-Nya. Perjalanan hidup kita adalah mahakarya sempurna yang dirancang dengan begitu sempurna oleh Sang Maha Sempurna. Hikmah selalu ada jika kita mau menyadarinya. Wallohua'lam....

Senin, 10 Maret 2008

TENTANG AYAT-AYAT CINTA

TENTANG AYAT-AYAT CINTA
Oleh: Mursiyam
"Sudah nonton ayat-ayat cinta?" Mungkin anda sudah sering mendapat lontaran pertanyaan seperti itu. Entah ketemu dikampus, diantara kuliah, di mall, sms-an, telpon, chatting sampai email selalu pertanyaan tersebut bisa meramaikan obrolan. Bahkan kekakuan antara dua orang yang sudah 10 tahun tidak bertemu cair seketika dengan tiga kata "ayat-ayat cinta"!!! Ruarrr biasa!!!???
Perkenalan Saya dengan Ayat-Ayat Cinta
Tahun 2006 lalu awal saya mengenal karya laris dari Habibburahman tersebut. Seorang teman kelompok komunitas sukses mempromosikannya pada kami. Alhasil novel tersebut menjadi bacaan bergiliran diantara kami berlima. Saya sendiri berhasil menyelesaikan membaca novel setebal lebih dari 400 halaman tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam. Sebuah prestasi yang belum pernah mampu saya terapkan pada buku-buku pelajaran, bahkan sampai sekarang.
Suasana perbukitan Karangasem nun di Imogiri sana menambah nikmat alunan cerita novel "ayat-ayat cinta". Bagian paling berkesan bagi saya disamping idealisme seorang Fachri adalah pertemuan pertama Fachri dengan Aisha di Kereta. Diceritakan bahwa orang-orang dalam kereta begitu benci dengan orang Amerika yang kebetulan juga naik kereta tersebut. Tetapi begitu mereka diingatkan dengan kebenaran dari Quran dan Sunnah tentang bagaimana seharusnya bersikap kepada non muslim, mereka langsung bersikap lunak. Subhanalloh... indahnya kehidupan seorang muslim.
Adapun versi filmnya saya baru nonton seminggu yang lalu, saat saya sudah tinggal di Kota Satria. Empat orang teman yang nonton bareng saya sepakat bilang "kurang menggigit". Kalau saya, kesan yang tertangkap adalah terdapat perbedaan makna antara "ayat-ayat cinta" yang dimaksud dalam versi film dengan "ayat-ayat cinta" dalam versi novel. Cinta dalam versi filmnya terkesan hanya sebatas cinta Maria, Aisha, Nurul, Nouro kepada seorang lelaki bernama Fachri. Atau mungkin lebih tepat perjalanan cinta seorang Fachri.
Sementara dari novelnya saya melihat yang dimaksud "ayat-ayat cinta" (AAC), tidak sebatas cinta antar manusia. Ada kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Alloh yang mengantarkan seorang Fachri memenuhi komitmen menikahi Aisha-wanita yang baru dikenal- ditengah kebimbangan karena Nurul-wanita yang selama ini didamba- meminang melalui sang Paman beberapa saat sebelum akad. Ada lagi cerita luluhnya hati orang-orang di kereta dengan kebenaran Al-quran dan Sunnah. Habibburahman menutup novelnya dengan cerita yang begitu menggetarkan jiwa, mimpi Maria bertemu dengan Maryam yang mengantarkannya pada dua kalimat Shahadat. Subhanalloh...cinta Sang Pemilik Cinta Sumber Segala Cinta.
Satu hal lagi film tersebut tidak jauh berbeda dengan film dan sinetron Indonesia pada umumnya. Pernah melihat sinetron pasang infus abocathnya terbalik??? Berapa sinetron yang menceritakan tokohnya mengalami amnesia dengan penyebab yang kadang tidak jelas??? Sekilas itu sepele tapi bagi orang-orang yang tahu betul bidang-bidang tersebut, hal itu bisa menjadi bahan lelucon yang tidak lucu.
Dari beberapa sisi versi film AAC memang harus saya akui punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh para pendahulunya. Minimal memperkenalkan film dengan latar belakang Islam kepada khalayak yang saya yakin tidak hanya orang Islam saja yang menontonnya. Itu adalah sisi positif yang harus selalu ditingkatkan ke depannya.
Saya berharap sinetron dan film Indonesia menjadi lebih baik dan lebih baik lagi ke depannya. Jadi yang dipaparkan seperti aslinya tidak hanya kehidupan diskotiknya saja tetapi sisi profesi yang ada dalam cerita juga seyogyanya bisa dipaparkan sesuai yang terjadi dalam alam nyata. Terlebih lagi untuk cerita yang diambil dari cerpen atau novel, penggarapannya tentu harus lebih hati-hati lagi. Bagaimanapun juga pemirsa akan membandingkannya dengan cerita aslinya.
Anda penggemar "ayat-ayat cinta?" Saya pikir belum lengkap jika anda belum membaca versi novelnya. Ini bukan iklan lho, karena untuk membaca kan tidak harus beli. Bisa pinjam juga kan?? Wallohua'lam...

Minggu, 09 Maret 2008

RENTANG RESPON PSIKOFISIOLOGIS

RENTANG RESPON PSIKOFISIOLOGI
DILIHAT DARI MODEL STRESS ADAPTASI STUART
Oleh: Mursiyam

A.PENGERTIAN
STRESS
· Reaksi individu terhadap situasi yang menimbulkan tekanan/ancaman
· Ketidakseimbangan akibat stresor
· Respon non spesifik dari tubuh terhadap tuntutan yang dilakukan tubuh
STRESSOR
Yaitu semua faktor yang menimbulkan stress yang menganggu keseimbangan tubuh.
ADAPTASI
Yaitu proses dimana tubuh atau individu yang utuh mengadakan perubahan untuk menanggapi stress.

B.MACAM MACAM STRESSOR
Stressor biologis
Panas, dingin, nyeri, masuknya mikroganisme, trauma fisik, kesulitan eliminasi,kekurangan makan.
Stresor psikologis
Kritik yang tidak dapat dibenarkan, kehilangan ketakutan krisis perkembangan ,krisis situasi.
3 Stressor sosial
Isolasi/diasingkan, miskin kaya perubahan tempat tinggal/bekerja, bertambahnya anggota keluarga

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANGGAPAN THD STRESSOR
Setiap individu memberikan respon yang berbeda terhadap stressor yang sama.
Hal ini tergantung pada:
a.Ciri-Ciri seseorang
Ø Personality
Personality yang baik akan mudah beradaptasi.
Ø Pengalaman
Pengalaman membuat seseorang matang dalam mengambil keputusan mengatasi stres.
b.Hakekat stressor:
· Makna stressor bagi seseorang: Bila stressor tersebut bermakna dalam hidup individu tersebut ,maka responnya akan besar.
· Lingkup stressor:bila stressornya luas,maka respon akan besar.
· Lamanya stressor:bila stressor lama, maka responnya akan besar.
· Jumlah stressor:bila stressor yang ada bermacam-macam dalam waktu yang sama,maka responnya akan besar.
· Berat/ringan stressor:makin berat stressor yang dirasakan makin tinggi respon terhadap stressor


D. PANDANGAN BEBERAPA AHLI
Walter Canon (1929) menggambarkan respon psikofisiologi sebagai respon fight or flight
Wolf (1951) dalam laporan penelitiannya mengenai hubungan antara stress dan hipertensi menyatakan bahwa emosi berperan dalam peningkatan TD
Selye (1956) menggambarkan respon stress secara detail & menghasilkan pemahaman mengenai efek stress terhadap fungsi fisik. Selye mengidentifikasi tiga tahap dari respon terhadap stress, yang disebut General Adaptation Syndrome (GAS)

GENERAL ADAPTATION SYNDROME (GAS)
Reaksi Alarm
Respon ygmuncul segera terhadap stress. Reaksi peringatan ini berhubungan dengan mekanisme adrenokorticol yang menghasilkan tingkah laku respon fight or flight.
2. Tahap Resistens
Pada tahap ini terjadi resistens terhadap stresor. Tubuh beradaptasi pada tingkat fungsi yang lebih rendah dari tingkat fungsi optimum. Tahap ini membutuhkan energi yang lebih banyak untuk dapat survive.
3. Tahap Kehabisan Tenaga
Mekanisme adaptif melemah & gagal. Akibat negatif dari stressor menyebar ke seluruh organisme. Jika stressor tidak dihilangkan atau diatasi dapat menimbulkan kematian


F. PENGKAJIAN
Pengkajian yang dilakukan pada pasien dengan gangguan stress adaptasi meliputi pengkajian fisiologis, psikologis, faktor predisposisi, factor presipitasi, sumber koping maupun mekanisme koping pasien.
Ø Fisiologi
• Untuk melihat gejala fisik atau faktor yang mempengaruhi kondisi fisik
• Meliputi berbagai sistem
Kardiovaskuler : angina, hipertensi, sakit kepala
Musculoskeletal : LBP (low back pain), arthritis
pernafasan : asma, hiperventilasi
pencernaan : anoreksia, peptic ulcer,colitis, obesitas
Kulit : eczema, puritus, neurodermatitis
Genitourinari : impotensi, PMS
endokrinologi : diabetes, hipertiroid
Ø Psikologis
Pada individu mungkin terdapat gejala fisik tapi tidak ada kelainan organik (somatoform disorder). Terdiri dari:
• Somatization disorder. Banyak keluhan tentang keadaan fisik tapi tidak ditemui adanya kelainan fisik. Misal palpitasi, sakit kepala dll
• Conversion disorder, yaitu seseorang merasa kehilangan atau mengalami perubahan fungsi fisik
• Hipokondriasis. Dipenuhi oleh rasa takut bahwa dirinya menderita penyakit parah berdasar penafsiran yang salah terhadap gejala tubuh
• Kelainan dismorfik tubuh, yaitu seseorang dengan penampilan normal merasa mengalami cacat fisik
• Pain disorder, faktor psikologis mempunyai peranan penting dalam awitan maupun keparahan nyeri.
Ø Faktor Prediposisi
1. Faktor biologis
• Keseimbangan hormonal mempengaruhi emosi seseorang
• Faktor genetik
2. Faktor psikologis
• Kepribadian tipe A. Penyakit fisik bisa disertai dengan kelainan organik dan ada pula yang tanpa ada kelainan organik.
3. Faktor sosial
• Keparahan gejala dipengaruhi aspek lingkungan sosial
• Konsep peran sakit dalam lingkungan sosial. Menjadi sakit adalah peran sosial dimana masyarakat menempatkan kepercayaan & harapan pada individu.
Ø Faktor Presipitasi
• Yaitu adanya stimulus yang meningkat dari lingungan internal atau eksternal yang diterima individu yang melebihi sumber koping yang dimiliki dan membahayakan dirinya.
• Respon psikofisiologis yang muncul akibat stimulus tetsebut dipengaruhi oleh pengalaman individu dalam menginterpretasi keadaan stressful. Misal: diare menjelang ujian
• Akumulasi dari stressor kecil
Ø Sumber Koping
• Perlu dikaji kebiasaan koping pasien, support sistem dari keluarga, teman, pemberi layanan kesehatan
Ø Mekanisme Koping
Kelainan psikofisiologi dipandang sebagai upaya untuk mengatasi ansietas akibat stres yang berlebihan. Mekanisme defensif yang berkaitan a.l:
• Represi perasaan, konflik dan impuls yang tidak dapat diterima.
Dalam hal ini pengalaman yang menyakitkan, kenangan yang tidak diharapkan pikiran dan impuls yang tidak menyenangkan dikeluarkan dari kesadaran. Atau dalam arti lain represi adalah menekan semua pengalaman yang menyakitkan, kenangan yang tidak diharapkan, impuls yang tidak menyenagkan kealam tak sadar secara tidak sadar.
contoh:seorang anak yang semasa kecilnya sering mendapat perlakuan kasar ia akan melupakan semua kejadian tersebut secara tidak sadar, tetapi smeua kenangan tersebut akan terakumulasi di alam bawah sadarnya.
• Menyangkal masalah (Denial)
Mengingkari pikiran keinginan, fakta dan kesedihan yang tidak dapat ditoleransi
contoh:pasien kanker,menyatakan dokter salah diagnosa.
• Kompensasi
Proses dimana seseorang menutupi kekurangannya dengan menekan segi lain yang dianggap menjadi kelebihannya.
contoh: seorang siswa yang dalam prestasi belajarnya maka ia akan menutupinya dengan pandai bermain musik. Seorang yang sakit dan tidak mampu beraktivitas secara fisik maka dia akan berupaya memaksimalkan aktivitas yang lain misal dengan menulis.
• Regresi
Yaitu suatu mekanisme dimana saat sakit individu kembali ke tingkat perkembangan sebelumnya. Missal seorang anak yang biasanya sudah bisa mandiri dalam ADL saat sakit menjadi ngompol, selalu minta dilayani.
• Supresi
Menekan secara sadar pikiran, impuls dan perasaan yang tidak menyenang kealam tak sadar.
contoh: seorang siswa pergi menonton film bersama teman dekatnya,maka pada saat belajar dikelas dia berusaha untuk melupakan kejadian tersebut untuk lebih konsentrasi mengikuti pelajaran.
• Identifikasi
Proses dimana seseorang meniru cara berfikir dan berperilaku dari seseorang yang dikagumi
contoh: seorang anak SMA yang mengidolakan Agnes Monica meniru cara berpakaian dan model rambut seperti Agnes Monica
• Reaksi formasi
Mengembangkan pola sikap dan perilaku tertentu yang disadari berlawanan dengan perasaan dan keinginannya
contoh: seseorang marah pada temannya tapi malah bersikap baik dan meminjamkan catetan kuliah dengan sikap yang manis.
• Rasionalisasi
Berusaha memperlihatkan tingkah laku yang tampak sebagai hasil pemikiran yang logis.
contoh: tidak punya uang untuk beli kendaran, dikatakan bahwa jalan kaki lebih sehat dari pada naik kendaraan.
• Subtitusi
Mengganti obyek yang bernilai tinggi yang tidak dapat dicapai dengan obyek atau tujuan lain hampir sama walaupun nilainya lebih rendah.
Contoh: seorang anak yang menginginkan mainan kapal kapalan dengan harga yang mahal,karena dia tidak mempunyai uang untuk membelinya maka dia membeli mainan yang sejenis dengan harga yang lebih murah.
• Restitusi
Mengurangi rasa bersalah dengan tindakn pengganti
contoh: seorang koruptor memberikan sumbangan untuk menutupi rasa bersalahnya
• Displacement
Memindahkan perasaan emsionalnya dari obyek sebenarnya ke obyek pengganti. Contoh Asep marah pada teman kampusnya. Sepulang ke rumah, adiknya yang membukakan pintu langsung diomeli oleh Asep.
• Proyeksi
Menyatakan harapan, pikiran dan perasaan atau motifasi sebagai harapan, pikiran dan perasaan orang lain.
Contoh: Ali menyukai Ani, tetapi ia mengatakan pada Ani bahwa ada salam dari Ari
• Sublimasi
Memindahkan energi mental (dorongan) yang tidak dapat diterima.kepada tujuan yang dapat diterima masyarakat
contoh:orang yang suka bicara menjadi seorang presenter.
• Konversi
Pemindahan konflik mental kepada gejala fisik
contoh:takut akan menghadapi ujian-------diare

G. DIAGNOSA
Diagnosa keperawatan menggambarkan interaksi biopsikososial individu.
Model stress adaptasi dpt digunakan dlm penentuan dx kep
Dx kep mayor (menurut Stuart & Sunden)
• Gangguan penilaian
• Nyeri kronik
• Gangguan pola tidur
Adapun diagnosa medis yang berkaitan antara lain:
Gangguan somatisasi
Gangguan konversi
Hypocondriasis
Gg tbh dismorfik
Gg nyeri
Insomnia utama
Primary Hipersomnia
Narkolepsi
Gg irama sirkardian
Faktor psikologis yg mempengaruhi kondisi medis
H. PERENCANAAN
Rencana keperawatan biasanya jangka panjang.
Gangguan fisik yang muncul biasanya berhubungan dengan adanya ketidakmampuan, yang bisa jadi membahayakan kehidupan
Rencana penyuluhan pasien ditujukan untuk meningkatkan kemampuan respon psikofisiologi yang adaptif.
Rencana pendidikan pasien meliputi latihan kemampuan koping yang akan dapat meningkatkan pengetahuan pasien tentang efek stress, menurunkan cemas, meningkatkan perasaan dan tujuan serta arti hidup, menurunkan nyeri, dan meningkatkan kemampuan koping

I. IMPLEMENTASI
Melaksanakan rencana keperawatan yang telah dibuat.
Prioritas utama intervensi keperawatan adalah memenuhi kebutuhan fisiologis pasien
Prinsip dalam berhubungan dengan gangguan psikofisikal adalah dengan mengkaji tingkat stress dan tindakan untuk menurunkan stress tersebut.
Pendekatan Psikologi yang digunakan
Gejala psikologi tergantung pada pribadi dalam menghadapi cemas.
Pendekatan psikologi meliputi: supportive therapi, insight therapi, group therapi, cognitif behavioral therapi, penurunan stress, latihan relaksasi dan psikofarmakologi.
Therapi Orientasi Insight
Pengenalan perasaan pasien dan dukungan
Mengidentifikasi dan mengeksplorasi sumber pertahanan pasien

J. EVALUASI
Perawat mengevaluasi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan perencanaan tindak lanjut.



Disusun dari berbagai sumber












Rabu, 20 Februari 2008

MENYIKAPI MARAKNYA KLINIK METHADON

MENYIKAPI MARAKNYA KLINIK METHADON
What must we do?

PENDAHULUAN
Pernah mendengar istilah “klinik methadone” ? Bagi yang pertama kali mendengar mungkin akan meyangka kalau itu adalah upaya terapi / penyembuhan untuk para pengguna narkoba agar lambat laun mereka sembuh dari ketergantungan terhadap barang haram tersebut. Tetapi ternyata klinik methadone didirikan bukan untuk tujuan tersebut. Didirikannya klinik methadon yang akhir-akhr ini marak baik di rumah sakit maupun puskesmas dimaksudkan sebagai substitusi agar para pengguna NAPZA (narkotika dan psikotropika) injeksi atau IDU (Injection Drug User) tidak lagi memakai jarum suntik sehingga diharapkan akan menurunkan angka kejangkitan HIV/AIDS pada pengguna NAPZA. Tetapi benarkah hal tersebut bisa menjadi solusi atau bahkan justru menjadi bumerang bagi generasi bangsa ini? Tulisan ini mencoba membahas berdasarkan fakta yang ada di lapangan serta apa yang seharusnya dilakukan.
.
SEKILAS MENGENAL METHADON
Metadon sendiri merupakan sintetik dari heroin yang ditemukan di Jerman pada saat perang dunia II. Pada saat itu, Metadon digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit yang kuat. Methadon termasuk golongan analgetik (pereda nyeri) narkotik sejenis morfin. Methadone biasanya tersedia dalam bentuk tablet, cairan dan injeksi. Dalam dunia kedokteran seperti halnya morfin, methadone digunakan sebagai pereda nyeri hebat yang tidak bisa ditangani dengan obat pereda nyeri biasa. Seperti obat narkotik yang lain, methadone dapat menyebabkan pernafasan melambat setelah penggunaan jangka panjang sebagai pereda nyeri atau jika pemakaian dihentikan tiba-tiba. Oleh karena itu penggunaan methadone hanya boleh digunakan dengan pengawasan ketat dari dokter.
Berikut ini beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan akibat penggunaan methadone:
· Nafas pendek
· Halusinasi atau konfusi
· Denyut jantung cepat , nyeri dada, masalah pernafasan,
· Kecemasan, nervouse, atau restless
· Gangguan tidur
· Kelemahan
· Mulut kering, mual muntah, diare, konstipasi, penurunan nafsu makan
· Impotensi atau kesulitan orgasme
Sejak tahun 1964, Metadon digunakan untuk pengguna heroin. Tahap ini kemudian disebut sebagai sejarah baru dimana Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) resmi dijadikan terapi untuk pengguna heroin. Metode ini kemudian berkembang ke Prancis, Swedia, Inggris, Belanda, Hong Kong, Australia, dan lainnya. Setelah melalui persiapan cukup lama, tahun 2003, Metadon baru resmi digunakan di Indonesia. Pada tahun tersebut, tercatat dua rumah sakit yang melakukannya, yaitu RS Ketergantungan Obat Jakarta dan RSU Sanglah Denpasar.
Tahun 2007 ini pemerintah membuka klinik methadon secara besar-besaran di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk wilayah Jawa Barat sendiri selain Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dalam tahun 2007 klinik methadon didirikan di lima Kabupaten, yaitu Bekasi, Bogor, Cirebon, Tasikmalaya, dan Sukabumi. Untuk wilayah Jakarta Bertepatan dengan hari AIDS Sedunia, Sabtu (1/12), Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi atau KPAP DKI Jakarta menambah tempat pelayanan pil metadon di beberapa puskesmas di Jakarta. Antara lain di Puskesmas Cengkareng di Jakarta Barat, Puskesmas Kemayoran di Jakarta Pusat, dan Puskesmas Koja di Jakarta Utara Untuk daerah Jogjakarta, klinik methadone resmi didirikan di RSUP Dr. Sardjito bertepatan dengan hari AIDs sedunia, 1 Desember 2007.

Menurut Direktur Jenderal Pemasyarakatan Depkum HAM, Untung Sugiyono, PTRM (Program Therapi Rumatan Methadon) merupakan salah satu program dari pendekatan harm reduction atau pengurangan dampak buruk penularan HIV/AIDS melalui narkotika suntik. Metadon dilakukan dengan cara diminum. Pembukaan klinik methadon yang tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit ini terlaksana atas kerjasama KPAN dengan Kemitraan Australia-Indonesia dalam program Indonesia HIV/AIDS Prevention and Care Project (IHPCP).

NAPZA, HIV/AIDS dan SOLUSINYA
Ada dua jalur mengapa para pengguna NAPZA terjangkit HIV/AIDS. Yang pertama penularan melalui jarum suntik yang dipakai bersama dengan sesama IDU yang terjangkit HIV. Jalur yang kedua melalui efek NAPZA sendiri yang cenderung menyebabkan para penggunanya melakukan sex bebas. Dari kedua jalur ini pada faktanya justru jalur kedua yang paling sering terjadi. Klinik methadon dimaksudkan untuk meminimalkan penularan HIV/AIDS melalui jalur pertama saja. Sedangkan efek NAPZA sendiri yang cenderung mengarahkan pelakunya pada sex bebas malah semakin terfasilitasi dengan adanya klinik tersebut.
Ditengah gencarnya upaya pemberantasan NAPZA, pendirian klinik methadon semakin menunjukan tidak adanya kesinkronan diantara program program yang dijalankan pemerintah. Bagaimana tidak, adanya klinik methadon justru membuat para pengguna atau calon pengguna merasa aman mengkonsumsi NAPZA, yang bisa dipastikan akan menambah angka pengguna NAPZA. Hal ini bisa dilihat dari ungkapan pengguna NAPZA sendiri. Dalam harian Sinar Harapan edisi 7 januari 2008, seorang pengguna yang diwawancarai mengatakan bahwa adanya klinik methadon ini sangat memfasilitasi mereka untuk mendapatkan methadon yang efeknya bisa membuat fly sama seperti heroin. Selain harganya lebih murah daripada NAPZA yang lain juga karena dilegalkan sehingga mereka tidak harus berkejaran dengan polisi. Sehingga ada istilah ”daripada nge-fly dengan mete lebih baik nge-fly dengan metha”.
Dalam situs resmi pemerintah untuk penanggulangan NAPZA—BNN (Badan Narkotika Nasional), dikabarkan bahwa Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) mencatat kasus narkotika adalah salah satu jenis kejahatan paling menonjol sepanjang tahun 2007. Terjadi peningkatan jumlah kasus rata-rata 30% per tahun, hingga mencapai sekitar 20.000 kasus selama tahun 2007 saja. Bagaimana nasib generasi bangsa ini di tahun-tahun mendatang dengan adanya klinik methadone? Alih-alih menangani ketergantungan NAPZA, yang dilakukan justru pelegalan NAPZA dengan dalih klinik methadone.
Dalam pandangan Islam sendiri, methadon seperti halnya NAPZA yang lain jelas haram hukumnya. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi NAPZA dan HIV/AIDS? Syariat Islam adalah solusi tuntas untuk semuanya.
A. Saefullah MA. (dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ulumul Qur'an, Depok) dalam thesisnya yang berjudul "Narkoba dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Sebuah Studi Perbandingan)" menyebutkan ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi NAPZA:
• Upaya pencegahan bisa dilakukan melalui bimbingan agama atau dakwah, terutama oleh pihak-pihak yang terkait dengan persoalan narkoba. Upaya ini akan efektif jika dimulai dari keluarga sebagai komunitas pertama anak mengenal dunia.
• Bagi para pecandu narkoba ada beberapa terapi yang sudah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia, tetapi tidak menjadi program pemerintah.
1. Pertama, pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, mengembangkan terapi Inabah, yang meliputi empat cara, yakni bersuci (mandi/berwudlu) talqin (dzikir), ibadah dan do'a, serta disiplin ternyata 93% dari sekitar 5.845 pasien yang berobat disana bisa disembuhkan dan tidak kembali kepada narkoba lagi.
2. Kedua, metode Prof. Dadang Hawari yang disebut terapi detoksifikasi, meliputi terapi medis, psikiatri, dan agama. Prinsipnya adalah berobat dan bertobat.
3. Ketiga, metode taubatan nasuha yang meliputi ilahiah, medis, psikologis dan metapsikologis. Metode metapsikologis maksudnya adalah dalam diri kita ada dua macam energi yakni energi positif dan negatif. Kalau energi positif itu diolah dengan baik, maka energi negatif bisa dikendalikan. Orang yang kecanduan narkoba itu pada hakekatnya bukan fisiknya yang sakit, tapi mentalnya karena itu, mentalnya itu pun harus disembuhkan terlebih dahulu.
• Secara hukum pemakai narkoba dicambuk 40-80 kali cambukan. Kalau sudah empat kali kasus, maka yang empat kalinya ia dihukum mati (hukum bunuh). Hal itu diriwayatkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Kalau pemakai saja hukumnya tegas dan berat seperti itu, apalagi produsen. Hukumnya adalah hukuman mati.

Untuk menanggulangi /mencegah penyebaran HIV/AIDS bisa dilakukan dengan beberapa cara:
• Sunat
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Sekretariat UNAIDS menyatakan bahwa sunat laki-laki sebaiknya dilakukan untuk mencegah infeksi HIV. Pernyataan itu didasarkan pada bukti-bukti yang diajukan oleh para ahli internasional. Penelitian di Kisumu, Kenya; Distrik Rakai, Uganda; dan Orange Farm, Afrika Selatan, menemukan bahwa sunat laki-laki mampu mengurangi risiko infeksi HIV melalui hubungan heteroseksual pada laki-laki sebesar 60%. Sunat laki-laki harus selalu dipertimbangkan sebagai bagian dari paket komprehensif pence-gahan HIV. Namun sunat laki-laki tidak memberi perlindungan menyeluruh terhadap HIV (www.aids-rspiss.com)
• Stop sex bebas dan Penyalahgunaan NAPZA
Sex bebas dan NAPZA merupakan transmisi utama penyebaran HIV/AIDS. Otomatis jika ingin menangani masalah HIV/AIDS, kedua masalah ini juga harus dituntaskan. Sex bebas bisa diberantas dengan larangan pornografi dan pornoaksi, pelarangan pelacuran, menindak tegas pelaku sex bebas dan juga memberi penyadaran agama kepada masyarakat. Adanya klinik methadon (rawat jalan) jelas tidak menyelesaikan kedua masalah ini.
• Cegah penularan melalui cairan tubuh ODHA
Upaya ini bisa dilakukan dengan mencegah campur baurnya ODHA dengan masyarakat luas. ODHA bisa ditempatkan di tempat khusus dengan tetap mendapatkan perawatan dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini sekaligus meminimalkan terjadinya infeksi opportunistik pada ODHA. Sedangkan ODHA yang terinfeksi karena sex bebas dia harus ditindak tegas seperti halnya hukuman untuk para pezina.
Kalau begitu apakah substitusi methadon tidak boleh dilakukan pada pengguna NAPZA?? Substitusi NAPZA dengan obat sejenis yang memiliki efek kerja jangka panjang (long acting, misal methadon, subutex), bisa saja dilakukan dengan tujuan untuk membantu pengguna NAPZA agar dapat lepas dari ketergantungan secara bertahap. Cara ini dilakukan melalui rawat inap dan pengawasan ketat dan penurunan dosis secara bertahap sampai akhirnya tidak memakai sama sekali. Terapi ini tentu saja harus dikombinasi dengan penyadaran dan pendidikan agama, agar pengguna tidak kembali lagi menggunakan NAPZA setelah berhasil disembuhkan. Wallohua’lam..

Daftar Bacaan

1. Majalah Farmacia.com 13 September 2007. Jawa Barat Akan Menambah Tempat Layanan Metadon. Tanggal akses 4 Januari 2008.
3. Oneworld.com. Therapi Rumatan Methadon di Indonesia. 6 April 2007. tanggal akses 4 Januari 2007
4. www.aids-rspiss.com
5. Lembar informasi Yayasan spiritia . 11 November 2007.
6. Bnn.go.id . 2007 Narkoba menonjol. Tanggal akses 4 Januari 2008
7. Republika. 12 Desember 2007. Narkoba Lebih dari Sekedar Khamar . A. SAEFULLAH
8. Al Islam edisi 381. HIV/AIDs, Kondomisasi dan Bahaya Sex Bebas.
9. Makalah Proposal Workshop HIV/AIDs oleh ForMI-t