"Apabila Allah menolong kamu, tidak ada yang akan sanggup mengalahkan kamu dan menghinakan kamu. Maka siapakah yang akan menolongmu setelah pertolongan Allah??Dan kepada Allahlah orang yang beriman hendaknya bertawakal."
----------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 09 Maret 2008

RENTANG RESPON PSIKOFISIOLOGIS

RENTANG RESPON PSIKOFISIOLOGI
DILIHAT DARI MODEL STRESS ADAPTASI STUART
Oleh: Mursiyam

A.PENGERTIAN
STRESS
· Reaksi individu terhadap situasi yang menimbulkan tekanan/ancaman
· Ketidakseimbangan akibat stresor
· Respon non spesifik dari tubuh terhadap tuntutan yang dilakukan tubuh
STRESSOR
Yaitu semua faktor yang menimbulkan stress yang menganggu keseimbangan tubuh.
ADAPTASI
Yaitu proses dimana tubuh atau individu yang utuh mengadakan perubahan untuk menanggapi stress.

B.MACAM MACAM STRESSOR
Stressor biologis
Panas, dingin, nyeri, masuknya mikroganisme, trauma fisik, kesulitan eliminasi,kekurangan makan.
Stresor psikologis
Kritik yang tidak dapat dibenarkan, kehilangan ketakutan krisis perkembangan ,krisis situasi.
3 Stressor sosial
Isolasi/diasingkan, miskin kaya perubahan tempat tinggal/bekerja, bertambahnya anggota keluarga

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANGGAPAN THD STRESSOR
Setiap individu memberikan respon yang berbeda terhadap stressor yang sama.
Hal ini tergantung pada:
a.Ciri-Ciri seseorang
Ø Personality
Personality yang baik akan mudah beradaptasi.
Ø Pengalaman
Pengalaman membuat seseorang matang dalam mengambil keputusan mengatasi stres.
b.Hakekat stressor:
· Makna stressor bagi seseorang: Bila stressor tersebut bermakna dalam hidup individu tersebut ,maka responnya akan besar.
· Lingkup stressor:bila stressornya luas,maka respon akan besar.
· Lamanya stressor:bila stressor lama, maka responnya akan besar.
· Jumlah stressor:bila stressor yang ada bermacam-macam dalam waktu yang sama,maka responnya akan besar.
· Berat/ringan stressor:makin berat stressor yang dirasakan makin tinggi respon terhadap stressor


D. PANDANGAN BEBERAPA AHLI
Walter Canon (1929) menggambarkan respon psikofisiologi sebagai respon fight or flight
Wolf (1951) dalam laporan penelitiannya mengenai hubungan antara stress dan hipertensi menyatakan bahwa emosi berperan dalam peningkatan TD
Selye (1956) menggambarkan respon stress secara detail & menghasilkan pemahaman mengenai efek stress terhadap fungsi fisik. Selye mengidentifikasi tiga tahap dari respon terhadap stress, yang disebut General Adaptation Syndrome (GAS)

GENERAL ADAPTATION SYNDROME (GAS)
Reaksi Alarm
Respon ygmuncul segera terhadap stress. Reaksi peringatan ini berhubungan dengan mekanisme adrenokorticol yang menghasilkan tingkah laku respon fight or flight.
2. Tahap Resistens
Pada tahap ini terjadi resistens terhadap stresor. Tubuh beradaptasi pada tingkat fungsi yang lebih rendah dari tingkat fungsi optimum. Tahap ini membutuhkan energi yang lebih banyak untuk dapat survive.
3. Tahap Kehabisan Tenaga
Mekanisme adaptif melemah & gagal. Akibat negatif dari stressor menyebar ke seluruh organisme. Jika stressor tidak dihilangkan atau diatasi dapat menimbulkan kematian


F. PENGKAJIAN
Pengkajian yang dilakukan pada pasien dengan gangguan stress adaptasi meliputi pengkajian fisiologis, psikologis, faktor predisposisi, factor presipitasi, sumber koping maupun mekanisme koping pasien.
Ø Fisiologi
• Untuk melihat gejala fisik atau faktor yang mempengaruhi kondisi fisik
• Meliputi berbagai sistem
Kardiovaskuler : angina, hipertensi, sakit kepala
Musculoskeletal : LBP (low back pain), arthritis
pernafasan : asma, hiperventilasi
pencernaan : anoreksia, peptic ulcer,colitis, obesitas
Kulit : eczema, puritus, neurodermatitis
Genitourinari : impotensi, PMS
endokrinologi : diabetes, hipertiroid
Ø Psikologis
Pada individu mungkin terdapat gejala fisik tapi tidak ada kelainan organik (somatoform disorder). Terdiri dari:
• Somatization disorder. Banyak keluhan tentang keadaan fisik tapi tidak ditemui adanya kelainan fisik. Misal palpitasi, sakit kepala dll
• Conversion disorder, yaitu seseorang merasa kehilangan atau mengalami perubahan fungsi fisik
• Hipokondriasis. Dipenuhi oleh rasa takut bahwa dirinya menderita penyakit parah berdasar penafsiran yang salah terhadap gejala tubuh
• Kelainan dismorfik tubuh, yaitu seseorang dengan penampilan normal merasa mengalami cacat fisik
• Pain disorder, faktor psikologis mempunyai peranan penting dalam awitan maupun keparahan nyeri.
Ø Faktor Prediposisi
1. Faktor biologis
• Keseimbangan hormonal mempengaruhi emosi seseorang
• Faktor genetik
2. Faktor psikologis
• Kepribadian tipe A. Penyakit fisik bisa disertai dengan kelainan organik dan ada pula yang tanpa ada kelainan organik.
3. Faktor sosial
• Keparahan gejala dipengaruhi aspek lingkungan sosial
• Konsep peran sakit dalam lingkungan sosial. Menjadi sakit adalah peran sosial dimana masyarakat menempatkan kepercayaan & harapan pada individu.
Ø Faktor Presipitasi
• Yaitu adanya stimulus yang meningkat dari lingungan internal atau eksternal yang diterima individu yang melebihi sumber koping yang dimiliki dan membahayakan dirinya.
• Respon psikofisiologis yang muncul akibat stimulus tetsebut dipengaruhi oleh pengalaman individu dalam menginterpretasi keadaan stressful. Misal: diare menjelang ujian
• Akumulasi dari stressor kecil
Ø Sumber Koping
• Perlu dikaji kebiasaan koping pasien, support sistem dari keluarga, teman, pemberi layanan kesehatan
Ø Mekanisme Koping
Kelainan psikofisiologi dipandang sebagai upaya untuk mengatasi ansietas akibat stres yang berlebihan. Mekanisme defensif yang berkaitan a.l:
• Represi perasaan, konflik dan impuls yang tidak dapat diterima.
Dalam hal ini pengalaman yang menyakitkan, kenangan yang tidak diharapkan pikiran dan impuls yang tidak menyenangkan dikeluarkan dari kesadaran. Atau dalam arti lain represi adalah menekan semua pengalaman yang menyakitkan, kenangan yang tidak diharapkan, impuls yang tidak menyenagkan kealam tak sadar secara tidak sadar.
contoh:seorang anak yang semasa kecilnya sering mendapat perlakuan kasar ia akan melupakan semua kejadian tersebut secara tidak sadar, tetapi smeua kenangan tersebut akan terakumulasi di alam bawah sadarnya.
• Menyangkal masalah (Denial)
Mengingkari pikiran keinginan, fakta dan kesedihan yang tidak dapat ditoleransi
contoh:pasien kanker,menyatakan dokter salah diagnosa.
• Kompensasi
Proses dimana seseorang menutupi kekurangannya dengan menekan segi lain yang dianggap menjadi kelebihannya.
contoh: seorang siswa yang dalam prestasi belajarnya maka ia akan menutupinya dengan pandai bermain musik. Seorang yang sakit dan tidak mampu beraktivitas secara fisik maka dia akan berupaya memaksimalkan aktivitas yang lain misal dengan menulis.
• Regresi
Yaitu suatu mekanisme dimana saat sakit individu kembali ke tingkat perkembangan sebelumnya. Missal seorang anak yang biasanya sudah bisa mandiri dalam ADL saat sakit menjadi ngompol, selalu minta dilayani.
• Supresi
Menekan secara sadar pikiran, impuls dan perasaan yang tidak menyenang kealam tak sadar.
contoh: seorang siswa pergi menonton film bersama teman dekatnya,maka pada saat belajar dikelas dia berusaha untuk melupakan kejadian tersebut untuk lebih konsentrasi mengikuti pelajaran.
• Identifikasi
Proses dimana seseorang meniru cara berfikir dan berperilaku dari seseorang yang dikagumi
contoh: seorang anak SMA yang mengidolakan Agnes Monica meniru cara berpakaian dan model rambut seperti Agnes Monica
• Reaksi formasi
Mengembangkan pola sikap dan perilaku tertentu yang disadari berlawanan dengan perasaan dan keinginannya
contoh: seseorang marah pada temannya tapi malah bersikap baik dan meminjamkan catetan kuliah dengan sikap yang manis.
• Rasionalisasi
Berusaha memperlihatkan tingkah laku yang tampak sebagai hasil pemikiran yang logis.
contoh: tidak punya uang untuk beli kendaran, dikatakan bahwa jalan kaki lebih sehat dari pada naik kendaraan.
• Subtitusi
Mengganti obyek yang bernilai tinggi yang tidak dapat dicapai dengan obyek atau tujuan lain hampir sama walaupun nilainya lebih rendah.
Contoh: seorang anak yang menginginkan mainan kapal kapalan dengan harga yang mahal,karena dia tidak mempunyai uang untuk membelinya maka dia membeli mainan yang sejenis dengan harga yang lebih murah.
• Restitusi
Mengurangi rasa bersalah dengan tindakn pengganti
contoh: seorang koruptor memberikan sumbangan untuk menutupi rasa bersalahnya
• Displacement
Memindahkan perasaan emsionalnya dari obyek sebenarnya ke obyek pengganti. Contoh Asep marah pada teman kampusnya. Sepulang ke rumah, adiknya yang membukakan pintu langsung diomeli oleh Asep.
• Proyeksi
Menyatakan harapan, pikiran dan perasaan atau motifasi sebagai harapan, pikiran dan perasaan orang lain.
Contoh: Ali menyukai Ani, tetapi ia mengatakan pada Ani bahwa ada salam dari Ari
• Sublimasi
Memindahkan energi mental (dorongan) yang tidak dapat diterima.kepada tujuan yang dapat diterima masyarakat
contoh:orang yang suka bicara menjadi seorang presenter.
• Konversi
Pemindahan konflik mental kepada gejala fisik
contoh:takut akan menghadapi ujian-------diare

G. DIAGNOSA
Diagnosa keperawatan menggambarkan interaksi biopsikososial individu.
Model stress adaptasi dpt digunakan dlm penentuan dx kep
Dx kep mayor (menurut Stuart & Sunden)
• Gangguan penilaian
• Nyeri kronik
• Gangguan pola tidur
Adapun diagnosa medis yang berkaitan antara lain:
Gangguan somatisasi
Gangguan konversi
Hypocondriasis
Gg tbh dismorfik
Gg nyeri
Insomnia utama
Primary Hipersomnia
Narkolepsi
Gg irama sirkardian
Faktor psikologis yg mempengaruhi kondisi medis
H. PERENCANAAN
Rencana keperawatan biasanya jangka panjang.
Gangguan fisik yang muncul biasanya berhubungan dengan adanya ketidakmampuan, yang bisa jadi membahayakan kehidupan
Rencana penyuluhan pasien ditujukan untuk meningkatkan kemampuan respon psikofisiologi yang adaptif.
Rencana pendidikan pasien meliputi latihan kemampuan koping yang akan dapat meningkatkan pengetahuan pasien tentang efek stress, menurunkan cemas, meningkatkan perasaan dan tujuan serta arti hidup, menurunkan nyeri, dan meningkatkan kemampuan koping

I. IMPLEMENTASI
Melaksanakan rencana keperawatan yang telah dibuat.
Prioritas utama intervensi keperawatan adalah memenuhi kebutuhan fisiologis pasien
Prinsip dalam berhubungan dengan gangguan psikofisikal adalah dengan mengkaji tingkat stress dan tindakan untuk menurunkan stress tersebut.
Pendekatan Psikologi yang digunakan
Gejala psikologi tergantung pada pribadi dalam menghadapi cemas.
Pendekatan psikologi meliputi: supportive therapi, insight therapi, group therapi, cognitif behavioral therapi, penurunan stress, latihan relaksasi dan psikofarmakologi.
Therapi Orientasi Insight
Pengenalan perasaan pasien dan dukungan
Mengidentifikasi dan mengeksplorasi sumber pertahanan pasien

J. EVALUASI
Perawat mengevaluasi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan perencanaan tindak lanjut.



Disusun dari berbagai sumber












Tidak ada komentar: