"Apabila Allah menolong kamu, tidak ada yang akan sanggup mengalahkan kamu dan menghinakan kamu. Maka siapakah yang akan menolongmu setelah pertolongan Allah??Dan kepada Allahlah orang yang beriman hendaknya bertawakal."
----------------------------------------------------------------------------------------

Rabu, 27 Agustus 2008

HARI-HARI TANPA LISTRIK....

Pernahkah Anda mengalami hidup tanpa listrik ?? Di abad dua satu ini di sebuah kota kecil Purwokerto kami hidup tanpa listrik. What??? Hehe...bukan seluruh Purwokerto, tepatnya tempat kost kami. Tragis sekali harus bergelap-gelap ria, gara-gara ibu kost enggan melunasi tagihan listrik. hiks..hiks
Hari pertama kami masih bisa tertawa melihat kondisi kami. Mencoba ber-positif thinking.
"Kita harus bersyukur dengan apa yang terjadi pada kita. Masih untung listrik mati tapi bisa ambil air dari sumur. bayangkan orang-orang di gunung kidul sana harus berjalan puluhan kilo demi mendapat air. Itu pun tidak gratis. Kadang harus menjual sapi demi mendapat sejeligen air". Itu kata-kata yang kuucapkan untuk menghibur teman-teman yang mulai menggerundel.
Pagi-pagi bangun langsung menyingsingkan lengan baju, ambil ember sama timba. Biar ndak bosen ya sambil nyanyi-nyanyi. Lumayan, anggap saja olaraga angkat berat. Hehe...

Hari kedua pun tiba...alhamdulillah masih bisa tersenyum. Tapi terenyuh juga melihat tatapan kasihan para tetangga. Hiks..apalagi melihat ketidakpedulian ibu kost. Oh My God..Ternyata ikhlas itu tidak mudah. Pegel-pegel di bahu, lengan sama kaki karena ngangkat air pagi dan sore semakin menambah grundelan di hati. Belum lagi kalau malam tiba 'rumah kami' gelap gulita, sementara tetangga sekitar benderang oleh cahaya lampu. Air mata mulai mengintip di pelupuk mata.
Kalimat yang diucapkan pun mulai sedikit berbeda. Merasa di dholimi! ASLI. Bagaimana tidak kami kan bayar kost sama listrik sampai akhir bulan. Artinya kami masih berhak atas fasilitas sampai satu minggu ke depan.
"Ya sudah sekarang banyak-banyaklah berdoa untuk kebaikan. Doa orang yang terdholimi makbul, insyaalloh..." Ucapan kami untuk saling menghibur hati yang mulai nelangsa.
" Bakar saja sekalian yo mba.." Itu ucapan putus asa seorang Pipit. Aku paham bagaimana kecewanya. Bayangkan di hari wisudanya, harus tidur dalam gelap, tengah malam ngangkatin air demi bisa mandi pagi-pagi buta. Wisuda Kelabu, kami menyebutnya.

Hari ketiga....alhamdulillah kami masih hidup. Hehe...Bagaimana kondisi kami??Masih tanpa listrik!! Tunggu saja kelanjutan ceritanya...
Robbana...ajari kami makna sabar, ajari kami bersikap ikhlas...
Sabar yo nduk...Orang yang sabar disayang Alloh. Kata Orang bijak: sing sopo nrimo bakale ketrimo, sing sopo ngalah bakale berkah..
Ikhlaskan ya nduk...Insyaalloh kalau ikhlas kita akan mendapat yang pengganti yang lebih baik. Amien...

Tidak ada komentar: