"Apabila Allah menolong kamu, tidak ada yang akan sanggup mengalahkan kamu dan menghinakan kamu. Maka siapakah yang akan menolongmu setelah pertolongan Allah??Dan kepada Allahlah orang yang beriman hendaknya bertawakal."
----------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 10 Maret 2008

TENTANG AYAT-AYAT CINTA

TENTANG AYAT-AYAT CINTA
Oleh: Mursiyam
"Sudah nonton ayat-ayat cinta?" Mungkin anda sudah sering mendapat lontaran pertanyaan seperti itu. Entah ketemu dikampus, diantara kuliah, di mall, sms-an, telpon, chatting sampai email selalu pertanyaan tersebut bisa meramaikan obrolan. Bahkan kekakuan antara dua orang yang sudah 10 tahun tidak bertemu cair seketika dengan tiga kata "ayat-ayat cinta"!!! Ruarrr biasa!!!???
Perkenalan Saya dengan Ayat-Ayat Cinta
Tahun 2006 lalu awal saya mengenal karya laris dari Habibburahman tersebut. Seorang teman kelompok komunitas sukses mempromosikannya pada kami. Alhasil novel tersebut menjadi bacaan bergiliran diantara kami berlima. Saya sendiri berhasil menyelesaikan membaca novel setebal lebih dari 400 halaman tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam. Sebuah prestasi yang belum pernah mampu saya terapkan pada buku-buku pelajaran, bahkan sampai sekarang.
Suasana perbukitan Karangasem nun di Imogiri sana menambah nikmat alunan cerita novel "ayat-ayat cinta". Bagian paling berkesan bagi saya disamping idealisme seorang Fachri adalah pertemuan pertama Fachri dengan Aisha di Kereta. Diceritakan bahwa orang-orang dalam kereta begitu benci dengan orang Amerika yang kebetulan juga naik kereta tersebut. Tetapi begitu mereka diingatkan dengan kebenaran dari Quran dan Sunnah tentang bagaimana seharusnya bersikap kepada non muslim, mereka langsung bersikap lunak. Subhanalloh... indahnya kehidupan seorang muslim.
Adapun versi filmnya saya baru nonton seminggu yang lalu, saat saya sudah tinggal di Kota Satria. Empat orang teman yang nonton bareng saya sepakat bilang "kurang menggigit". Kalau saya, kesan yang tertangkap adalah terdapat perbedaan makna antara "ayat-ayat cinta" yang dimaksud dalam versi film dengan "ayat-ayat cinta" dalam versi novel. Cinta dalam versi filmnya terkesan hanya sebatas cinta Maria, Aisha, Nurul, Nouro kepada seorang lelaki bernama Fachri. Atau mungkin lebih tepat perjalanan cinta seorang Fachri.
Sementara dari novelnya saya melihat yang dimaksud "ayat-ayat cinta" (AAC), tidak sebatas cinta antar manusia. Ada kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Alloh yang mengantarkan seorang Fachri memenuhi komitmen menikahi Aisha-wanita yang baru dikenal- ditengah kebimbangan karena Nurul-wanita yang selama ini didamba- meminang melalui sang Paman beberapa saat sebelum akad. Ada lagi cerita luluhnya hati orang-orang di kereta dengan kebenaran Al-quran dan Sunnah. Habibburahman menutup novelnya dengan cerita yang begitu menggetarkan jiwa, mimpi Maria bertemu dengan Maryam yang mengantarkannya pada dua kalimat Shahadat. Subhanalloh...cinta Sang Pemilik Cinta Sumber Segala Cinta.
Satu hal lagi film tersebut tidak jauh berbeda dengan film dan sinetron Indonesia pada umumnya. Pernah melihat sinetron pasang infus abocathnya terbalik??? Berapa sinetron yang menceritakan tokohnya mengalami amnesia dengan penyebab yang kadang tidak jelas??? Sekilas itu sepele tapi bagi orang-orang yang tahu betul bidang-bidang tersebut, hal itu bisa menjadi bahan lelucon yang tidak lucu.
Dari beberapa sisi versi film AAC memang harus saya akui punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh para pendahulunya. Minimal memperkenalkan film dengan latar belakang Islam kepada khalayak yang saya yakin tidak hanya orang Islam saja yang menontonnya. Itu adalah sisi positif yang harus selalu ditingkatkan ke depannya.
Saya berharap sinetron dan film Indonesia menjadi lebih baik dan lebih baik lagi ke depannya. Jadi yang dipaparkan seperti aslinya tidak hanya kehidupan diskotiknya saja tetapi sisi profesi yang ada dalam cerita juga seyogyanya bisa dipaparkan sesuai yang terjadi dalam alam nyata. Terlebih lagi untuk cerita yang diambil dari cerpen atau novel, penggarapannya tentu harus lebih hati-hati lagi. Bagaimanapun juga pemirsa akan membandingkannya dengan cerita aslinya.
Anda penggemar "ayat-ayat cinta?" Saya pikir belum lengkap jika anda belum membaca versi novelnya. Ini bukan iklan lho, karena untuk membaca kan tidak harus beli. Bisa pinjam juga kan?? Wallohua'lam...

1 komentar:

Wastu Adi Mulyono mengatakan...

Wow pembaca dan kritikus film juga, Nih.

Tapi dalam ayat-ayat cinta juga terkandung makna bahwa poligami juga dapat menjadi pemecahan masalah.
http://nersmanajer.blogspot.com